Anggota DPR Kritisi Mahalnya Biaya Logistik Pelabuhan - 21 Sep 2016 Kepada media anggota Komisi V DPR Soehartono mengatakan biaya logistik pelabuhan Indonesia sangat mahal yakni mencapai 27 persen. Soehartono membandingkan biaya pelabuhan di Singapura, Malaysia dan India berkisar 15 persen. Sebelumnya, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) juga mengeluhkan biaya logistik Pelabuhan Indonesia termahal di dunia. “Ini akibat kurangnya pelabuhan atau sistemnya yang jeblok? Mestinya pemerintah bisa menjelaskan penyebab kemahalan itu,” kata Soehartono, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (20/9). Sebagai contoh, Soehatono menceritakan proses bongkar-muat di pelabuhan Belawan Kota Medan masih membutuhkan waktu lebih dari lima hari dari yang semestinya dua hari.“Bahkan di Makassar, yang merupakan gerbang Indonesia Timur, dwelling time sampai tujuh hari. Sementara Tanjung Priok masih tiga hari,” ungkapnya. Soehartono menekankan seharusnya tiga pelabuhan penting di Jawa dikerahkan secara bersama-sama untuk mengurangi waktu bongkar muat kapal. “Kontainer itu kan berpusat di Jawa terutama di Jakarta, seharusnya sudah ada pemikiran untuk mengerahkan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya dan Tanjung Priok secara bersama-sama, otomatis dwelling time akan berkurang,” tegasnya. |