27 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Waketu Komtap Logistik dan Pergudangan KADIN DKI Jakarta Jelaskan Arti Dwelling Time - 30 Dec 2016

CustomsJakarta.com, Jakarta- Wakil Ketua Komite Tetap (Waketu Komtap) Logistik dan Pergudangan KADIN DKI Jakarta, Adil Karim menjelaskan, saat ini masyarakat sering salah persepsi mengenai arti dwelling time (DT).

“Kalau kita bicara bongkar muat, Stevedoring itu dilakukan Pajak Bea Masuk, Kalau yang konvensional itu ada stevedoring, cargo doring, receiving atau delivery,” jelas Adil kepada CustomsJakarta.com.

Sedangkan, Stevedoring itu adalah bongkar muat dari palka masuk ke lambung, dari lambung kirim ke lapangan (cargodoring), sedangkan waktu terima barang dari kapal ke truk itu namanya receiving delivery.

Adil menegaskan, Sebenarnya bongkar muat ada di dermaga dan tidak ada didalam terminal.

“Terminal itu punya dermaga, kalau kita bicara DT, sekarang DT ini dikait- kaitkan dengan bongkar muat. Berbeda, dwelling itu kan, unloading sampai gate out, masa inap container, artinya disitu ada 3 pengurusan, pre clearance 18 Kl, customs clearance dengan bea cukai nya dengan dokumen dan post clearence, terkait dengan SPBB, sp2 ditarik sama truk untuk keluar pelabuhan. Itu sebenarnya bahasa dwelling time,” tegas Adil.

Jadi ada 3 komponen itu yang harus diselesaikan, bongkar muat itu stevedoring, bongkar barang dari palka. Nah, kalau didalam pelabuhan itu namanya receiving delivery didalam sea way itu di terminal peti kemas.

Lebih lanjut Adil kalau bicara bongkar muat didalam terminal ocean going itu kan bicara ketentuan ada Service Level Agreement (SLA).

“Itu sudah ada kesepakatan antara pelayaran dengan terminal, jadi dalam 1 jam, 1 crane itu bisa melayani 24 boxes, itu harus dipenuhi mereka. Kalau keluar dari situ, itu bisa dievaluasi, bisa disampaikan oleh otoritas pelabuhan,” papar Adil.

Sementara itu sekarang dilapangan yang terjadi paling 0,8 hari kalau 1000 Kontainer, paling kalau dia pakai 2-3 crane itu ga sampai 0,8 hari. Artinya bongkar muat di dermaga untuk oceangoing itu sangat cepat. Dan teknis pekerjaan sudah pakai alat mekanis tidak disentuh tenaga manusia lagi.