26 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Menteri Luhut Pastikan Pelabuhan Patimban Siap Bangun - 06 Jan 2017

CustomsJakarta.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini proyek Patimban telah siap untuk dibangun. Nilainya pun mencapai USD3 miliar.

 

"Pembangunan Pelabuhan Patimban, itu nilainya hampir USD3 miliar juga, sudah rampung, tinggal eksekusi, pembebasan tanah kita sudah mulai bulan ini," kata Luhut di Istana Bogor, Rabu (4/1).

 

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) secara resmi telah memasukkan proyek Pelabuhan Patimban ke dalam daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah atau Buku Biru dengan nilai pinjaman sebesar USD1,7 miliar.

 

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia akan melakukan negosiasi lanjutan dengan Jepang mengenai proyek Pelabuhan Patimban tersebut, baik dari aspek teknis proyek, besaran pembiayaan, skema pembayaran dan lain sebagainya.

 

Nantinya, kerja sama akan dilakukan bersama Jepang. Pemerintah pun masih menunggu kunjungan dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk membahas beberapa hal. Termasuk juga mengenai kereta Jakarta Surabaya.

 

"Presiden juga sudah saya lapori, dan nanti cost yang akan dilakukan, yaitu preliminary itu Rp102 triliun, oleh BBPT sekitar Rp80 triliun. Oleh karena itu studi nanti akan dilakukan oleh BPPT, Jerman dan kereta api kita," jelasnya.