Efek Kondisi Ekonomi Global, Asosiasi Logistik Prediksi Pertumbuhan Bisnis Logistik Kecil - 16 Jan 2017 CustomsJakarta.com, Jakarta - Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) memproyeksikan pertumbuhan bisnis logistik internasional tahun ini tidak sampai 10%. Hal ini karena kondisi ekonomi global yang masih belum pulih tahun ini membuat perusahaan logistik domestik pesimistis bisnis bisa tumbuh hingga dobel digit.
Wakil Ketua Umum ALFI DKI Jakarta, Arman Yahya menyebut ada beberapa faktor di luar negeri saat ini bisa mempengaruhi bisnis logistik global. "Kondisi Eropa kurang baik, lalu kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan protektif terhadap produk luar tentu akan berimbas terhadap produk ekspor dari Indonesia," kata Arman, Jumat (13/1).
Menurut Arman, pasar ekspor Indonesia sudah lama tertekan semenjak beberapa tahun ini. Meski demikian, ia lihat masih ada segmen yang bisa moncer seperti produk tekstil domestik di pasar internasional.
Sedangkan, Bani Maulana Mulia, Managing Director PT Samudera Indonesia Tbk mengakui bila pertumbuhan logistik ekspor masih kalah jauh dengan logistik impor. Ia pun memproyeksi pertumbuhan ekspor masih kalah dibandingkan dengan impor untuk tahun ini. "Seharusnya tahun ini lebih baik dari tahun lalu karena secara perekonomian ada tanda positif," katanya, Jumat (13/1). Meski Bani belum bisa membeberkan proyeksi bisnis logistik ekspor maupun impor di tahun ini.
Bani menjelaskan ekspor Indonesia masih akan tertekan ketimbang impor. Soalnya, produk ekspor domestik masih belum banyak ketimbang produk impor. Alhasil, menurut Bani kebutuhan impor pun masih tinggi. Sayang, Bani tidak merinci soal pasar ekspor Indonesia yang masih jadi andalan produk Indonesia termasuk pula pasar baru. Ia juga tidak merinci kontribusi bisnis dari pelayaran ekspor Samudera Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan ini, Samudera Indonesia mendapatkan pendapatan dari kegiatan keagenan, forwarding dan kegiatan terminal sebesar US$ 77,6 juta di kuartal III-2016, atau naik 6,8% saja dari periode serupa tahun lalu yang tercatat US$ 72,6 juta. |