Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Sesuai RIP 2012 - 22 Feb 2017 General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Emas Semarang, Agus Hermawan mengatakan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas sesuai Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang ditetapkan tahun 2012 dengan anggaran reklamasi mencapai Rp 150 miliar. Reklamasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Anggaran tersebut hanya untuk reklamasi, belum termasuk pembuatan dermaga sepanjang 300 meter,” jelasnya usai paparan program kerja di Hotel Santika, Selasa (21/2).
Proses reklamasi tersebut saat ini sedang dalam pengurusan perizinan di Kementerian Perhubungan dan Kementerian Lingkungan Hidup. Reklamasi rencananya diperuntukkan bagi pembangunan gudang, lapangan, dan storage. Pelaksanaan reklamasi tahap pertama ini ditargetkan bisa selesai pada 2017 yang kemudian akan dilanjutkan pada tahap kedua.
Sementara untuk reklamasi tahap kedua seluas 82 hektare akan dilakukan setelah tahap pertama selesai. Agus mengatakan pengembangan ini dilakukan untuk menangkap peluang kegiatan bongkar muat bahan curah kering dan cair. Tahun 2016, transaksi curah kering mencapai 2.337.374 teus dan curah cair sebanyak 873.350 teus.
Ditambahkan, laba Tanjung Emas pada 2016 mencapai Rp 98,5 miliar. “Realisasinya sebenarnya Rp 41 miliar, penambahan itu karena ada penghitungan aset,” jelas Agus. Jumlah ini ungkapnya meningkat daripada tahun 2015 yang berjumlah Rp 55 miliar. Sementara target 2017 sebesar Rp 42,2 miliar.
Agus mengatakan pengembangan pelabuhan tersebut juga bertujuan menyiapkan infrastruktur terkait pengembangan wilayah di sekitar Kota Semarang. Dia mencontohkan Salatiga yang menggeliat dengan pembangunan beberapa pabrik, Kendal yang membangun Kawasan Industri Kendal, serta pembangunan tol Trans Jawa.
Potensi lain yang dimiliki Pelabuhan Tanjung Emas menurutnya yakni menjadi tujuan kapal pesiar. Pada 2015 sebanyak 19 kapal pesiar berlabuh dan 2016, ada 16 kapal. Padahal di Tanjung Perak Surabaya, hanya ada empat kapal berlabuh. “Ini karena Semarang letaknya strategis, dan termasuk dalam tol laut,” ujar Agus. |