Ketua Umum ALFI Sebut Pameran CeMAT Wadah Kolaborasi Pelaku Logistik - 03 Mar 2017 Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi dalam sambutannya mengatakan, pameran logistik CeMAT Southeast/TransAsia Jakarta/ ColdChain Indonesia, merupakan wadah bagi praktisi bisnis logistik, dan industri rantai pasokan untuk membangun kerjasama dan mencari solusi atas problematika yang dihadapi industri logistik saat ini. Yukki menilai eksebisi ini adalah platform pelaku usaha dunia logistik.
“Eksibisi ini merupakan paltform bagi para pebisnis logistik baik dari dalam dan luar negeri untuk saling jajaki kolaborasi. Ini akan menghasilkan kerjasama yang menguntungkan khususnya bagi industri logistik di Indonesia. Kami mengajak seluruh elemen untuk turut memanfaatkan event ini demi membangun kebersamaan, kemitraan, dan kerjasama dalam dan luar negeri,” ujar Yukki di ICE BSD City Tangerang, Kamis (2/3).
Yukki yang juga Chairman Asean Federation of Freight Forwaders Associations (AFFA) menambahkan, dengan jumlah peserta lebih dari 5000 orang dari 16 negara ini, menjadi peluang kerjasama yang bisa menguntungkan bisnis pengusaha nasional dengan menjadi mitra bisnis perusahaan luar. Salah satunya adalah memperluas jaringan kerja.
“Jaringan kerja di bisnis logistik menjadi suatu keunggulan untuk melakukan marketing, dan monitoring proses logistik yang diperlukan untuk mencapai efisiensi dalam sebuah perusahaan. Selain itu, perusahaan nasional yang bermitra dengan perusahaan logistik internasional juga bisa memanfaatkan jaringan bisnis yang dimiliki oleh perusahaan internasional tersebut,”tegas Yukki.
Lalu, Yukki menyebut beberapa keuntungan lainnya, yaitu dapat meningkatkan daya saing pengusaha logistik nasional ditengah persaingan global.
“Negara yang menjadi mitra pengusaha logistik nasional sudah pasti memiliki keunggulan secara brand, dan teknologi yang lebih baik dibandingkan dengan pengusaha nasional. Hal ini, bisa kita manfaatkan untuk mengembangkan perusahaan logistik dalam negeri dan meningkatkan daya saing,” imbuh Yukki.
Terkait daya saing, Yukki mengaku dirinya banyak mendapatkan saran dari praktisi logistik agar regulasi dan hal teknis dimudahkan di Indonesia agar bisa menjadi indutsri yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ya, ada beberapa masukan dari teman- teman pelaku usaha yang meminta agar mekanisme regulasi industri ini bisa lebih dipermudah. Hal teknis di lapangan seperti ini akan kita sampaikan kepada pemerintah supaya bisa segera mendapatkan solusi dan logistik bisa menjadi industri yang menumbuhkan ekonomi nasional,” tutup Yukki.
|