ALFI Klaim Pengurangan Biaya Logistik Dongrak Pertumbuhan Ekonomi - 16 May 2017 Customsjakarta.com, Jakarta- Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, di era persaingan dan kompetisi dengan mengurangi biaya logistik sebesar 5% akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi. Hal itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar kurang lebih 0,6 sampai 0,8. Yukki menyebut angka pertumbuhan ekonomi kuartal I yang mencapai 5,01%. Atas pencapaian itu, ALFI mengapresiasi dan berkomitmen mendukung pemerintah dengan kebijakan yang sudah berjalan dengan tepat. Kemudian, Indonesia juga harus fokus dengan cara mendorong deregulasi, misalnya menghilangkan tarif-tarif yang tinggi dan regulasi lain yang membebani pelaku usaha. Yukki menambahkan, kenaikan ini tidak terlepas juga dari peningkatan yang terjadi pada negara Asean +3 yang terdiri dari China, Jepang, dan Korea Selatan, sekalipun berada ditengah ketidakpastian ekonomi global dan sebagai penggerak utamanya adalah Cina dan Jepang. Beberapa negara Asean yang pertumbuhan ekonomi tahun membaik antara lain Myanmar, Filipina dan Vietnam yang mencapai 6%. Hal ini menandakan bahwa Indonesia memasuki persaingan ekonomi yang sangat ketat. Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan simulasi pengelolaan pelabuhan utama di Indonesia untuk bisa memiliki standardisasi. Standardiasai diyakini dapat menekan biaya logistik nasional hingga sekitar 3,6 persen. Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G. Masassya mengatakan standardisasi itu mulai dari kegiatan operasional, aspek efisiensi dan produktivitas hingga pembukuan keuangan. "Kami melakukan simulasi kalau pengelolaan berbagai pelabuhan utama di Indonesia ini bisa dikerjasamakan dengan standar yang sama, itu kira-kira bisa menghemat biaya logistik sekitar 3,6 persen," tuturnya. |