29 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

INSA : Ada Masalah Manajerial di Pelindo II - 28 Jan 2014

JAKARTA – Indonesia National Shipowners’ Association menilai lamanya waktu inap kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok tidak sekadar dipicu masalah penumpukan barang di pelabuhan itu.

Ketua Umum DPP Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan selama ini lamanya waktu inap kontainer (dwelling time) di tanjung Priok terjadi karena adanya permasalahan manajerial di tubuh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. “Artinya, bukan semata penumpukan barang,” katanya, Senin (27/1).

Dia juga membatah klaim PT Pelindo II soal dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok sudah membaik menjadi selama 6 hari saja.

Berdasarkan laporan anggota INSA, terangnya, waktu tunggu di Pelabuhan Tanjung Priok masih memakan waktu lebih dari 6 hari. “Rata-rata 9 hari.”

Rencana penaikan tarif penumpukan kontainer di Tanjung Priok, menurutnya, bisa menimbulkan dampak negatif bagi ongkos logistik di Indonesia.

Kondisi itu, lanjutnya, bisa menimbulkan kesan ketidakselarasan kebijakan antara pemerintah dan BUMN.

“Yang satu mau menurunkan biaya logistik, tapi satunya lagi malah menaikkan tarif,” ujarnya.

Selama ini, dia menuturkan pelayanan kapal di Tanjung Priok masih sering terjadi keterlambatan terutama pada kegiatan bongkar muat.

Kondisi yang sama juga terjadi pada produktivitas pelabuhan yang belum maksimal, sementara tarif pelabuhan naik terus.

“Di lapangan penumpukan juga kapasitasnya belum dioptimalkan sementara biaya dinaikkan terus, pengurusan dokumen juga belum online sepenuhnya, karantina juga perlu lebih di-support.”





Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 28 January 2014

Foto : http://img.bisnis.com