Sistem Logistik Agribisnis Amburadul - 13 Feb 2014
JAKARTA – Pemerintah perlu mengambil langkah nyata untuk memuluskan rentai suplai logistik produk berbasis agribisnis di dalam negeri karena sektor ini menempati peringkat ketiga penyumbang produk domestik bruto.
Sekretaris Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PSKI) Robi Agustiar menjelaskan ongkos logistik untuk memindahkan ternak di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan ongkos logistik mendatangkan ternak dari Australia.
“Biayanya lebih mahal mendatangkan sapi dari Kupang, NTT, dibandingkan dengan mengimpor dari Australia,” ujarnya dalam Seminar Logistik Industri Agribisnis Indonesia, Rabu (12/2).
Menurutnya, kondisi itu dipicu infrastruktur rantai suplai ternak sapi atau industri berbasis agribisnis lainnya tidak disiapkan pemerintah dengan baik.
Dia mencontohkan banyak wilayah di Indonesia yang tidak memiliki dermaga khusus untuk ternak sehingga hewan yang hendak diantarpulaukan terpaksa harus diceburkan ke air saat kapal pengangkut bersandar di pantai.
Selain infrastruktur seperti dermaga, Robi melanjutkan ketersediaan moda transportasi khusus untuk ternak pun tidak ada. Padahal beberapa tahun silam, moda-moda tersebut masih bisa beroperasi.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 13 February 2014
Foto : http://koran-jakarta.com |