2 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

RI Incar Posisi 5 Besar Dunia - 12 Mar 2014

JAKARTA – Indonesia mengincar posisi lima teratas eksportir mebel terbesar dunia dalam 5 tahun ke depan dengan target nilai ekspor US$5 miliar pada 2019.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki potensi sangat besar untuk merajai pasar mebel dunia. Sayangnya, kapasitas industri furniture RI hanya setara dengan seperempat kapasitas Vietnam dan 1% pasar mebel dunia.

Fakta bahwa Indonesia masih saja terbelakang dalam pengusaan pasar furniture, lanjutnya, menandakan ada sesuatu yang salah dalam sistem pengelolaan industri andalan negara tersebut.

“Untuk itu, tren ke depan adalah industri mendekati konsumen dan industri mendekati bahan baku. Kita mesti memperbaiki sistem supaya bisa bersaing,” ujarnya di sela-sela pembukaan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2014, Selasa (11/3).

Furniture berbahan dasar kayu dan rotan merupakan salah satu produk unggulan RI. Dengan potensi SDA dan SDM yang dimiliki, Indonesia seharusnya dapat menjadi pemimpin industri mebel di Asia Tenggara, terutama menjelang MEA 2015.

Namun, para pelaku usaha memaparkan fakta di lapangan bahwa industri furniture RI masih jauh dari kondisi siap. Dari total ekspor mebel dunia senilai US$124 miliar pada 2013, Indonesia hanya mendominasi sekitar 1,5% saja atau setara dengan US$1,7 miliar.







Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, 12 Maret 2014