4 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Volume Kontainer Impor di Priok Menurun 4% - 20 Mar 2014

JAKARTA – Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia menyatakan jumlah kontainer impor yang terparkir di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menurun hingga 4,1% menjelang pengenaan tarif progresif penumpukan peti kemas di pelabuhan itu pada 26 Maret 2014.

Sekretaris Jenderal Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Achmad Ridwan Tento mengatakan saat ini terjadi penurunan jumlah kontainer di area parkir kontainer (container yard) pelabuhan.

Berdasarkan pengamatannya, area parkir kontainer hanya terisi 120.000 tweety-feet equivalent units (TEUs) per bulan tetapi saat ini hanya terisi 115.000 TEUs atau turun hingga 5.000 TEUs.

Pelaksanaan pengenaan tarif progresif baru bakal dimulai 26 Maret 2014 atau 2 bulan setelah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa di Tanjung Priok pada 28 Januari 2014.

Ridwan memaparkan waktu 2 bulan digunakan operator pelabuhan guna mensosialisasi kebijakan pengenaan tarif progresif baru itu.

Selain itu, masa sosialisasi itu bertujuan mempersuasi agar pemilik kontainer mempercepat waktu inap di pelabuhan.

Namun, dia menengarai penurunan jumlah kontainer impor yang terparkir di Tanjung Priok dipicu pula kondisi makro ekonomi.

“Utamanya harga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang belum mencapai titik stabil lagi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/3).

Selain makro ekonomi, tegasnya, kondisi lain yang memengaruhi kelesuan aktivitas impor di Tanjung Priok karena mendekati pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). “Barang modal yang kontainernya berkurang,” tuturnya.




Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 20 Maret 2014

Foto : http://img.antaranews.com