Impor Daging Berpotensi Capai 30% - 26 Mar 2014
JAKARTA – Pelaku usaha sapi dan kerbau nasional menilai kegagalan pemerintah dalam menjalankan program swasembada membuat Indonesia harus melakukan impor lebih dari 30% dari total kebutuhan daging tahun ini.
“Dari kondisi populasi yang sangat rendah, kami menyadari kalau daging secara nasional harus impor lagi tahun ini. (Voleme impornya) yang jelas lebih dari 30%,” kata Ketua Umum Asosiasi Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Teguh Boediyana, Kamis (20/3).
Dia mengatakan bahwa pihaknya memegang data BPS sebagai acuan, dan data yang muncul sekarang menunjukkan bahwa populasi sapi masih terlalu rendah, yaitu sekitar 12 juta ekor, untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.
Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri mencatat bahwa pada 2013, realisasi produksi daging sapi hanya menembus 474.410 ton, dengan angka konsumsi mencapai 549.670 ton, atau defisit sekitar 75.260 ton.
Sementara pada tahun ini, kebutuhan daging nasional mencapai kurang lebih 580.000 ton, dengan perkiraan produksi sedikit dibawahnya, yakni 575.880 ton.
Teguh menampik perkiraan produksi itu, dan mengatakan bahwa target swasembada daging sapi hanya khayalan karena dana yang tersedia sangat tidak efektif. “Saya harap penggunaan dana lebih efektif, bukan seperti sekarang. Niatnya swasembada, dananya triliunan, tapi populasi malah drop,” ungkapnya.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Senin 24 Maret 2014
Foto : http://statik.tempo.co |