28 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Indonesia Masih Perlu Impor Teh - 28 Mar 2014

Indonesia pernah mengalami kejayaan teh. Dari produsen kedua terbesar di dunia, sekarang melorot jauh menjadi tujuh dunia. Dalam 10 tahun terakhir luas lahan perkebuhan teh di Indonesia berkurang 30.000 ha. Ekspor teh terus menurun, sedangkan impor semakin naik. Saat ini tren pertumbuhan teh nasional cenderung menurun. Luas lahan perkebunan teh terus menyempit dan kini tinggal 120.000 ha. Produksi teh 150.000 ton per tahun teh kering dengan ekspor 80.000 ton. Impor teh mencapai 20.000 ton dan terus meningkat setiap tahun.

Pemerintah pun telah menggelontorkan dana untuk revitalisasi teh nasional. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas teh. Indonesia bisa menjadi pemain utama teh di dunia internasional. Revitalisasi ini fokusnya adalah peningkatan kualitas, bukan menciptakan perkebunan teh baru. Harus diakui, perkebunan teh rakyat masih berkutat pada rendahnya produktivitas tanaman. Ini merugikan petani.

Dengan kondisi kualitas teh Indonesia yang masih cenderung rendah, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia juga sebagai negara yang ketergantungan akan impor. Kali ini, meski memproduksi teh terbesar, Indonesia masih melakukan impor teh. Bachrul Chairi, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, di Jakarta (Kamis, 27/3) mengatakan, impor teh yang dilakukan Indonesia lantaran untuk menutupi kebutuhan teh di Indonesia. Adapun, kualitas teh Indonesia yang masih rendah menjadi alasan pemerintah masih melakukan impor teh.

Bachrul menambahkan, dengan masih melakukan impor teh, menyebabkan produksi teh petani Indonesia menjadi kalah saing. Dengan kondisi seperti itu, banyak petani yang tidak meraih keuntungan dan memilih untuk tidak menjadi petani teh lagi. Selain itu, menurut dia, karena harga teh tertekan, petani juga menjadi tidak bergairah, bahkan sebagian tanamannya itu diganti dengan produk hortikultura. Lebih lanjut Bachrul mengatakan biaya produksi teh di Indonesia masih sangat mahal juga menjadi salah satu penyebab kalahnya produksi teh petani Indonesia dengan teh impor. Dia menilai produksi teh rakyat terus menurun lantaran populasi tanaman teh per hektar tidak penuh. Ditambah kurangnya pemeliharaan tanaman teh, pengendalian hama penyakit dan cara memetik teh mengakibatkan produktivitas teh terus melorot.







Sumber Tulisan : Business News, Jumat 28 Maret 2014

Foto : http://statik.tempo.co