Ketergantungan Impor Sulit Ditekan - 01 Apr 2014
JAKARTA – Upaya pemerintah untuk meredam ketergantungan impor bahan pokok melalui program diverifikasi pangan nasional diproyeksi sulit terealisasi dalam waktu dekat.
Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan program pemerintah yang berlaku selama ini cenderung bersifat ‘top down’ dan tidak mencerminkan adanya sinergi antara satu program dengan yang lainnya.
“Contohnya gandum. Program diversifikasi pangan seolah-olah dijalankan tetapi yang terjadi adalah konsumsi produk turunan gandum yang bertambah hingga 45,2% selama 10 tahun terakhir. Dengan demikian, pangan lokal tinggal wacana karena tersandera oleh program ‘beras’ dan kepentingan bisnis gandum,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (31/3).
Menurutnya, kedaulatan pangan dapat berjalan apabila struktur piramida pertanian dan pangan RI dapat dibalik. Saat ini, katanya, puncak piramida didominasi oleh pengusaha agro, produsen benih, korporasi pertanian, dan spekulan pangan.
“Sementara itu, petani kecil dan pertanian keluarga yang jumlahnya 26,13 juta KK berada di dasar piramida. Dengan membalik struktur piramida itu, program diversifikasi pangan baru akan bisa berjalan dengan sendirinya,” imbuhnya.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 1 April 2014 |