Forwarder Cemaskan Penjadwalan Truk - 01 Apr 2014
JAKARTA – Perusahaan forwarder dan jasa pengurusan transportasi mencemaskan penggunaan sistem baru penjadwalan trailer di Pelabuhan Tanjung Priok menggerus usaha di pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
Sistem baru penjadwalan truk melalui terminal booking & return cargo system (TBRS) sudah diwacanakan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC).
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Sofian Pane mengatakan TBRS itu berpotensi menggerus lini bisnis forwarder dan jasa pengurusan transportasi (JPT) yang beroperasi di Tanjung Priok.
“Karenanya sistem tersebut kami harapkan tidak menyentuh sisi bisnis yang selama ini menjadi domain usaha forwarder dan JPT,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (31/3).
Sofian menilai forwarder, perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK) dan JPT di Tanjung Priok tergolong skala usaha kecil dan menengah (UKM) dan menjadi penggerak ekonomi di Pelabuhan.
Selain bergerak di bidang kepengurusan dokumen dan penyediaan sarana transportasi dari dan ke pelabuhan, usaha jenis itu juga mewakili kepentingan pemilik barang.
Sofian mencemaskan sistem TBRS justru mengambil alih peran bisnis forwarder dan JPT kjarena sistem baru itu sebagian besar merupakan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan forwarder.
Arus Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok (juta TEUs) Tahun Jumlah 2009 3,80 2010 4,61 2011 5,64 2012 6,21 2013 6,17
Sumber : PT Pelindo II, diolah
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 1 April 2014
Foto : http://img.antaranews.com |