5 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Presiden Baru Diminta Pangkas Biaya Logistik - 01 Apr 2014

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia meminta Presiden terpilih memiliki keberpihakan kepada industri transportasi dan logistik nasional yang kini biayanya masih mahal dibandingkan dengan negara lain di Asean.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Bendahara Carmelita Hartoto mengatakan selama ini para calon presiden (capres) dan calon legislator yang akan bertarung pada pemilihan umum (pemilu) belum menunjukkan keberpihakan terhadap pengembangan moda transportasi. Padahal, menurutnya, transportasi merupakan urat nadi sekaligus tulang punggung bagi pertumbuhan perekonomian nasional.

Saat ini, dia menuturkan sektor transportasi dan logistik nasional memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan seperti besaran bunga bank dan tingginya biaya jasa kepelabuhanan.

Dengan memanfaatkan potensi sektor moda transportasi dan logistik, paparnya, semestinya Indonesia mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan masa depan yang lebih baik.

“Bukan seperti sekarang ini, dimana kedua sektor itu kurang terurus. Saya belum lihat calon pemimpin yang berpihak kepada sektor transportasi,” ucapnya Senin (31/3).

Carmelita yang juga menjabat Ketua Umum DPP Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) melanjutkan pihaknya ingin mendengar konsep soal moda transportasi dan logistik yang ditawarkan oleh para capres. Sayangnya, paparnya, selama ini belum ada capres yang memiliki gagasan transportasi dan logistik secara mendetail.

Selain itu, dia menambahkan para capres hanya mengadopsi ide dan gagasan dari para pemerhati ataupun ekonom, tetapi miskin masukan dari para pelaku industri transportasi dan logistik. “Kalau capres seharusnya punya inisiatif untuk memberikan konsep,” tegasnya.

Di sektor logistik, daya saing Indonesia tercecer di peringkat 59 dunia, atau jauh di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Dengan potensi demografi dan geografis, katanya, semestinya Indonesia pantas berada pada potensi 15 dunia.




Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 1 April 2014

Foto : http://img.bisnis.com