Pengusaha Tagih Beleid Baja Boron - 03 Apr 2014
JAKARTA – Pelaku industri besi dan baja mendesak pemerintah segera menerbitkan regulasi pelarangan impor baja mengandung boron yang mayoritas berasal dari China karena telah mengancam usaha industri.
Chairperson Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) Irvan Kamal Hakim mengatakan kondisi industri baja di dalam negeri saat ini sangat tertekan lantaran importasi baja boron. Menurutnya, impor baja boron dari China saat ini mencapai 1 juta ton.
“mereka [eksportir] menyiasati bea masuk, yang seharusnya membayar 5% - 12% akhirnya 0% alias tidak bayar. Baja ini [boron] dianggap baja panduan atau campuran, sedangkan baja biasa dikenakan bea masuk 5%,” terangnya kepada Bisnis, Selasa (1/4).
Menurutnya, pelaku industri baja terus mendesak dikeluarkannya beleid pelarangan impor baja boron oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.
Namun, katanya, keluhan yang disampaikan asosiasi kepada pemerintah sejak 2 tahun lalu sampai sekarang belum ditanggapi. “Kami masih menunggu kebijakan pemerintah untuk pengendalian baja boron. Informasinya pada akhir Maret 2014 akan terbit [beleid baru], tetapi sekarang belum ada kabarnya,” tutur Irvan.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 2 April 2014
Foto : http://img.bisnis.com |