14 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kini peringkat kapal nasional berada di urutan ke-2 di kawasan Asean - 15 Apr 2014

Sudah Sembilan tahun asas kabotase diterapkan di Indonesia. Asas kabotase adalah aturan yang mengharuskan semua kapal yang berlayar di Indonesia berbendera Indonesia dan dimiliki oleh orang Indonesia. Jadi, kapal asing hanya diizinkan singgah di pelabuhan utama Tanjung Priok. Setelah itu, kapal asing tersebut harus keluar. Kapal itu tidak boleh melakukan pengangkutan perdagangan antarpulau atau mengambil ikan di perairan Indonesia.

Sungguh, dengan diterapkannya asas ini, pelayaran Indonesia seperti bangkit dari mati surinya. Sejak asas kabotase diterapkan Tahun 2005 melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional, populasi kapal niaga nasional mencapai 13.224 unit. Padahal, tahun 2005 hanya ada 6.041 unit. Ada peningkatan 7.285 kapal atau naik 120 persen. Investasi yang ditanamkan sekitar 18 miliar dolar AS atau setara dengan Rp198 triliun. Belum lagi tenaga kerja yang diserap. Kini peringkat kapal nasional berada di urutan ke-2 di kawasan Asean.

Diluar angka-angka itu, yang lebih penting lagi adalah penerapan asas kabotase telah menegakkan kedaulatan negara di wilayahnya sendiri, yang merupakan negara maritime. Perekonomian bergerak maju karena industri galangan kapal, keuangan, perbankan, asuransi, perdagangan logistic, pelabuhan, usaha bongkar muat, hingga industri kreatif ikut terbawa maju.



Sumber Tulisan : Koran Kompas, 14 April 2014