Importir Merugi Miliaran Rupiah - 16 Apr 2014
JAKARTA – Kalangan perusahaan importir di Sumatra Utara diprediksi merugi sekitar Rp2 miliaran per hari akibat aksi setop operasi truk barang di Pelabuhan Belawan yang dimotori Organda Angkutan Khusus Pelabuhan sejak Senin (14/4).
Aksi setop beroperasi truk pelabuhan itu akhirnya dihentikan Selasa (15/4) pukul 17.00 WIB.
Ketua DPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut Khairul Mahali mengatakan kerugian itu hanya dari barang impor yang tertahan di Pelabuhan Belawan sebagai dampak aksi setop operasi truk pelabuhan.
“Ada sekitar 2.000 peti kemas setiap hari yang masuk dan keluar di Belawan. Itu [kerugian] belum termasuk peti kemas antarpulau,” katanya saat dihubungi, Selasa (15/4)..
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah menuturkan penghentian operasional angkutan pelabuhan menyebabkan eksportir karet asal Sumut harus menambah biaya inap barang.
Dia mencatat rerata per bulan terdapat 45.000 ton karet yang diekspor atau mencapai 3.000 kontainer.
Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Bambang Eka Cahyana menegaskan kegiatan bongkar muat barang dari kapal tetap berjalan seperti biasa karena menggunakan truk pengangkut milik perusahaan pelat merah tersebut.
Pada Selasa (15/4), Pelabuhan Belawan mulai beroperasi setelah lumpuh pada Senin (14/4).
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 16 April 2014
Foto : http://img.antaranews.com |