14 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pemerintah Tunggu Studi Tim Independen - 16 Apr 2014

BANDUNG – Kelanjutan proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat masih menunggu hasil studi kelayakan tim independen terkait dengan nasib jalur pipa minyak dan gas serta rig milik PT Pertamina.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Supriyadi mengatakan pemerintah telah menugaskan konsultan minyak internasional guna memantau kemungkinan desain pelabuhan tidak mengganggu rig dan pipa migas di sepanjang laut Jawa.

“Sekarang ada masalah dengan SKK (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan) Migas karena di lokasi proyek ada pengeboran minya,” katanya, Selasa (15/4).

Menurutnya, hasil studi itu akan menentukan apakah jalur di Cilamaya bisa dilalui oleh kapal atau pipa migas harus dipindah.

Sebelumnya, hasil studi awal konsultan Jepang menyebutkan rencana pelabuhan tidak perlu dipindah karena meski ada rig dan pipa dekat lokasi tersebut.

Dia melanjutkan PT Pertamina tidak yakin dengan hasil kajian awal dari Jepang tersebut karena itu pihaknya menunjuk konsultan independen yang diakui Pertamina, SKK Migas dan Kemenhub. “Hasil kajiannya baru akan selesai awal Juni 2014,” tegasnya.

Bila hasil kajian konsultan minyak independen ini selesai pada Juni, pemerintah bisa melanjutkan desain Pelabuhan.

Dalam kajian tersebut paling penting soal keamanan pengeboran minyak yang dilakukan di sana, khusus untuk pipa gas akan menjadi tanggung jawab kontraktor Cilamaya. “Yang penting rig-nya karena kedalamannya mencapai 2.000-3.000 kilometer,” ujarnya.






Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 16 April 2014

Foto : http://img.bisnis.com