3 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kongesti Ancam Sejumlah Pelabuhan - 28 Apr 2014

JAKARTA – Pelaku usaha logistik mengkhawatirkan ancaman kongesti di Pelabuhan Indonesia menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini seiring dengan kurangnya antisipasi pemangku kepentingan di sejumlah pelabuhan.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita mengatakan kepadatan barang di Pelabuhan Tanjung Priok, salah satu contohnya, menjelang Lebaran selalu menjadi ancaman karena dibarengi dengan lamanya waktu tunggu kontainer atau dwelling time di pelabuhan tersebut.

Kondisi itu selalu terjadi setiap tahun karena pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok tidak bersikap antisipatif terhadap lonjakan arus barang menjelang Ramadhan.

“Ini sudah dekat puasa dan lebaran, biasanya ada lonjakan arus barang secara signifikan. Kalau tidak diantisipasi dari sekarang, Priok akan kongesti,” katanya, Kamis (24/4).

Dia juga meragukan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II bisa mengatasi masalah tersebut mengingat kondisi kapasitas dan ketersediaan infrastruktur di pelabuhan itu tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

Setiap tahun, Zaldy menuturkan volume barang di Pelabuhan Tanjung Priok rata-rata naik 20% hingga 30%, tetapi kapasitas infrastruktur tidak bertambah signifikan. “Sekarang, apa saja usaha OP (Otoritas Pelabuhan) untuk menghadapi lebaran ketika kapasitas infrastruktur tetap sama dengan tahun lalu, tapi volumenya akan naik tinggi sampai 20% hingga 30% ini. Belum ada langkah konkretnya,” ujarnya.

Dia mengharapkan pengirim barang mulai mengalihkan impornya ke Cikarang Dry Port (CDP) atau pelabuhan lain seperti Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Tanjung Emas guna mengantisipasi lamanya dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok.

Bila dwelling time di Tanjung Priok terus memburuk, tegasnya, citra sistem logistik di Indonesia akan memburuk di dunia internasional. “Sudah saatnya, impor maupun ekspor melalui Tanjung Priok dialihkan melalui pelabuhan lain agar kegiatan ini tidak menumpuk di satu pelabuhan,” katanya.






Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Jumat 25 April 2014

Foto : http://statik.tempo.co