Tanjung Priok Masih Andalkan Truk Trailer - 08 May 2014
JAKARTA- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia menilai layanan angkutan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok lebih efisien menggunakan armada truk trailer daripada kereta api karena infrastruktur rel ke pelabuhan belum tersedia.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Sofian Pane mengatakan kegiatan angkutan barang menggunakan moda KA justru lebih mahal karena infrastruktur jalur kereta api (KA) ke Tanjung Priok hanya sampai Stasiun Pasoso, Jakarta Utara dan tidak sampai di sisi dermaga.
“Dengan begitu ada dua kali lift on dan lift off (lolo) yakni saat di stasiun asal dan stasiun tujuan, kemudian diangkut lagi menggunakan trailer ke dalam lini satu pelabuhan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (5/5).
Dia mengatakan pengangkutan barang menggunakan moda KA lebih cocok dimanfaatkan terhadap aktivitas pengiriman barang dengan volume besar dan berkesinambungan serta amgkutan rute jarak jauh.
Sofian menilai tidak diminatinya pengangkutan logistik menggunakan KA dari pelabuhan Priok dan sebaliknya bisa dilihat saat dibukanya layanan langsung ekspor impor dari terminal darat Gede Bage Bandung, Jawa Barat ke Tanjung Priok beberapa waktu lalu.
“Sekarang ini pemanfaatan layanan tersebut oleh pelaku usaha logistik sangat kecil intensitasnya. Sebab menggunakan armada trailer lebih efisien dan tidak double handling meskipun serikali meski menghadapi kemacetan di jalan raya pada jalur distribusi itu,” tuturnya.
Sofian menambahkan pengembangan infrastruktur pendukung untuk kegiatan pengiriman barang dan peti kemas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok lebih ideal pada penambahan infrastruktur jalan raya khususnya di jalur distribusi serta menjalankan program revitalisasi atau peremajaan angkutan pelabuhan.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 7 Mei 2014 |