Pebisnis Mulai Khawatir Stagnasi di Priok - 08 May 2014
JAKARTA – Organda meningkatkan otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan PT Pelabuhan Indonesia II mulai membuat perencanaan untuk menghindari terjadinya kepadatan arus peti kemas menjelang puasa dan Lebaran tahun ini.
Sekretaris DPU Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta Maradang Rasjid mengatakan biasanya peningkatan arus barang terjadi sepekan menjelang Ramadhan dan 1 Minggu sebelum Lebaran.
“Mesti ada perencanaan sejak dini dan disosialisasikan kepada pengguna jasa dari pengelola pelabuhan supaya tidak terjadi kepadatan peti kemas di terminal lini satu pelabuhan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (7/5).
Maradang menjelaskan operator angkutan pelabuhan merupakan salah satu pihak yang paling dirugikan saat terjadi kepadatan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok karena terganggunya proses pengiriman.
Selama ini, kemacetan di dalam pelabuhan selalu berdampak ke pengiriman barang dari dan menuju Tanjung Priok. “Kalau macet di dalam pelabuhan bisa berdampak keluar pelabuhan [akses delivery]. Hal ini akan membuat ritase angkutan trailer terus merosot,” paparnya.
Ketua Bidang Kepabeanan dan Perdagangan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Widijanto mengatakan koordinasi mengantisipasi kepadatan peti kemas menjelang Ramadhan dan Lebaran di Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan oleh otoritas pelabuhan setempat.
“Kami mengharapkan otoritas Pelabuhan Priok dapat melaksanakan fungsi koordinasi dalam menanggulangi atau mengantisipasi masalah tahunan soal ancaman kepadatan peti kemas di pelabuhan tersebut,” ujarnya.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 8 Mei 2014
Foto : http://statik.tempo.co |