Layanan Cargo Release System Imbangi Waktu Pelayanan Kepabeanan - 09 May 2014
Direktur Jenderal Bea dan Cukai membenarkan bahwa pengiriman kargo melalui udara memerlukan ongkos yang tinggi demi mempersingkat waktu pengiriman dibanding dengan moda transportasi lainnya. Namun demikian dengan layanan cargo release system dapat mengimbangi waktu pelayanan kepabeanan secara efektif. Pihaknya menjamin pelayanan pemeriksaan barang kargo umum di bandara Halim Perdanakusuma hanya memerlukan 1 hari. Ini untuk mendukung pengembangan sektor industri di sekitar Jakarta. Pihaknya berjanji layanan pemeriksaan barang kargo umum maksimal 1 hari itu dikhususkan bagi barang yang masuk dalam kategori jalur merah.
Menurut Padmoyo Tri Wikanto, Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jakarta, kebijakan itu berlaku untuk seluruh wilayah Jakarta jadi tidak hanya di bandara Halim saja. Pihaknya tidak bisa melakukan pemeriksaan berlarut-larut karena di bandara Halim ada banyak perusahaan besar kelas dunia seperti FedeX dan TNT. Kalau menyalahi janji layanannya maka bisa berdampak buruk bagi Indonesia secara keseluruhan. Dengan demikian maka pihaknya tidak berani melanggar janji layanan kepada para pengguna jasa di bandara tersebut dan berlaku untuk seluruh wilayah Jakarta.
Saat ini sudah ada layanan Integrated Cargo Release System (I-are) yang mengambangi waktu layanan kepabeanan atau custom clearance semakin efektif. Rata-rata hanya cukup menghabiskan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan proses kepabeanan importir yang masuk Mitra Utama (MITA) prioritas. Sejauh itu impor kargo umum di bandara Halim umumnya merupakan barang-barang pendukung industri serta suku cadang yang umumnya digunakan oleh industri kargo. Pada tahun 2013 pergerakan kargo di bandara Halim Perdanakusuma tercatat mencapai 7,2 juta ton yang dibawa oleh pesawat kargo maupun penumpang.
Melihat peningkatan jumlah kargo melalui bandara Halim, rencana bandara Halim yang akan dikembangkan itu termasuk di sisi kargo akan dikembangkan secara bertahap, karena Halim masuk dalam rencana pengembangan hingga tahun 2030. Fasilitas penanganan kargo di bandara tersebut semakin lengkap setelah PT Jasa Angkas Semesta (Jas) Tbk pada Maret 2013 meresmikan gudang baru seluas 2.800 M2. Gudang kargo itu bisa menampung hingga 100 ton barang per hari. Ini merupakan amtisipasi perusahaan dalam menyambut beroperasinya berbagai perusahaan penerbangan komersial berjadwal di bandara Halim.
Lokasi bandara Halim memang lebih strategis untuk mendukung sektor perindustrian di kawasan Bekasi dan Karawang karena letaknya yang lebih dekat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Sumber Tulisan : Business News, Jumat 2 Mei 2014 |
