17 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pendapatan Pelni Diprediksi Terdongkrak 10% - 13 May 2014

JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia berharap pendapatan terdongkrak 10% menjadi Rp3,74 triliun menyusul keputusan pemerintah menaikkan tarif kapal laut kelas ekonomi rata-rata 20% per 15 Mei 2014.

Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Syahril Japarin mengatakan harapan itu mengacu target pendapatan perseroan yang mengacu Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014 sebesar Rp3,4 triliun.

“Karena baru akan berlakukan pada 15 Mei 2014, kami harap pengaruh tambahan 10% pada akhir tahun ini dengan penyesuaian tarif sehingga dengan demikian memperbaiki biaya produksi yang ada,” ujarnya, Senin (12/5).

Menurutnya, pihaknya akan menaikkan tarif kapal laut kelas ekonomi per 15 Mei 2014 mengacu Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No.16/2014 tentang Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Kelas Ekonomi.

Sesuai Permenhub itu, tarif angkutan laut lintas pendek Tanjung Priok Jakarta-Belawan Medan naik dari Rp346.000 per penumpang menjadi Rp408.000 per penumpang.

Khusus tarif angkutan laut kelas ekonomi lintas terjauh seperti Ambon-Pantoloan melalui Namela, Bau-Bau, Makassar dan Balikpapan dari sebelumnya Rp314.000 per penumpang menjadi Rp501.000 per penumpang.

Selama ini Syahril memaparkan pihaknya terbebani kenaikan biaya tidak terduga seperti lonjakan harga BBM dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.




Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 13 Mei 2014