2 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pelindo II Ubah Formula Penarikan Bongkar Muat - 04 Jun 2014

JAKARTA – Pelabuhan Tanjung Priok akan menerapkan formulasi baru penarikan biaya jasa bongkar muat barang dan peti kemas dengan mitra kerja perusahaan bongkar muat mulai Juli 2014.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Tanjung Priok Ari Henryanto mengatakan nantinya pihaknya hanya menarik dana dari rekening cash management system (CMS) yang disetorkan perusahaan bongkar muat (PBM) atau cargo owners maksimal 40% dari saat ini 100%.

CMS merupakan sistem rekening bersama yang dibangun oleh PT Pelindo II Tanjung Priok dan terkoneksi dengan lembaga perbankan dalam rangka menjamin ketersediaan dana atas invoice yang dihasilkan atas pelayanan jasa di pelabuhan.

Selama ini, paparnya, pihaknya menarik semua dana dari rekening CMS terhadap total invoice jasa bongkar muat yang kemudian 60% dikembalikan lagi kepada PBM dalam periode tertentu.

“Mulai Juli 2014, kami hanya akan menarik yang menjadi bagian pelabuhan yakni 40% dari kegiatan bongkar muat yang sudah disetorkan di CMS tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/6).

Bagi PBM yang menggarap angkutan kontainer domestik dengan status container yard to container yard (cy-cy), Ari menjelaskan sebaiknya CMS langsung dibayarkan oleh shipping line.

“Sementara yang end to end service, sifatnya fleksibel bisa CMS-nya oleh PBM, shipping line atau cargo owners yang bertanggung jawab atas barang tersebut,” tuturnya.

Dia menambahkan pihaknya berusaha mengakomodasi aspirasi PBM di Pelabuhan Tanjung Priok yang menghendaki penrikan dana di CMS hanya 40% saja dari sebelumnya 100%.

“Saat ini, secara aplikasi dan sistemnya sudah siap untuk memulai model terbaru CMS itu, begitu juga dengan SDM-nya. Bahkan kami sudah lakukan uji coba. Namun untuk implementasinya secara penuh akan kami umumkan bulan depan,” paparnya.    





Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 4 Juni 2014

Foto : http://img.antaranews.com