Profit Margin Operator Pelabuhan Disorot - 10 Jun 2014
JAKARTA – Indonesian Cabotage Advocation Forum menilai profit margin operator pelabuhan nasional cukup tinggi sehingga usulan penaikan container handling charge tidak mendesak.
Koordinator Indonesian Cabotage Advocation Forum (Incafo) Idris Sikumbang menilai usulan kenaikan tarif container handling charge (CHC) di Pelabuhan Tanjung Priok harus dipertimbangkan secara hati-hati.
Menurutnya, dampak penaikan CHC akan merambat kepada biaya logistik nasional.
“Kemenhub harus melihat dampaknya terhadap biaya logistik, juga nasib industri kita yang masih sangat bergantung kepada impor,” katanya, Minggu (8/6).
Dia beralasan rata-rata profit margin usaha pelabuhan nasional yang dioperatori PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV mencapai di atas 25%. Besaran itu, lanjutnya, jauh diatas profit margin sektor usaha lainnya.
“Padahal, sektor jasa yang berorientasi kepada pelayanan, net profit 10% saja itu sudah menarik.”
Sepanjang 2013, laba bersih PT Pelindo II mencapai Rp2,1 triliun atau sekitar 25% terhadap total pendapatan sekitar Rp8 triliun. Laba bersih PT Pelindo III sebesar Rp1,2 triliun atau sekitar 23% terhadap pendapatan Rp5,12 triliun.
Oleh karena itu, dia menilai kondisi tarif CHC yang berlaku kini cukup menggiurkan bagi investor nasional dan luar negeri untuk berinvestasi pada sektor usaha kepelabuhanan.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 10 Juni 2014 |