2 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kadin Jabar Minta Kompensasi - 10 Jun 2014

JAKARTA – Kadin Jawa Barat mengusulkan PT Pelabuhan Indonesia II memacu pembangunan infrastruktur di lini satu Pelabuhan Tanjung Priok sebagai kompensasi penaikan biaya bongkar muat peti kemas atau container handling charge di pelabuhan itu.

Ketua Komisi Perhubungan Kadin Jawa Barat Muis Tonthawi mengatakan penyesuaian container handling charge (CHC) hendaknya bisa mendorong investasi alat bongkar muat baru, dermaga dan fasilitas pendukung di pelabuhan.

Selain infrastruktur di lini satu, dia juga meminta ada akselerasi dalam percepatan pembangunan akses jalan tol langsung ke Tanjung Priok sebagai jalur distribusi dari dan menuju pelabuhan itu.

Menurutnya, pihaknya memaknai penyesuaian CHC sebagai bagian peningkatan kualitas layanan bongkar muat di dermaga, waiting time kapal di sisi laut serta kelancaran untuk urusan yang terkait distribusi barang sehingga dwelling time bisa lebih baik.

“Buat pengusaha bisa maklumi asalkan kompensasi pelayanannya juga ditingkatkan, terutama dalam hal kelancaran keluar masuk barangnya dan keamanan untuk kendaraan angkutannya ketika berada di dan sekitar pelabuhan Priok,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/6).

Muis menyebutkan industri Jawa Barat merupakan penopang terbesar yakni sekitar 65% dari volume aktivitas bongkar muat barang dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Selama ini, dia menilai industri Jabar mengeluhkan lamanya proses pengangkutan di jalur distribusi, sehingga bahan baku impor terlambat tiba di pabrik. “Untuk ekspor juga sering terkena closing time [batas akhir waktu pengapalan],” paparnya.

Sekretaris Jenderal DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Paulis A. Johan mengatakan pihaknya menyerahkan soal rencana penaikan CHC di Pelabuhan Tanjung Priok kepada Kementerian Perhubungan.

Dia menegaskan penyesuaian CHC juga akan memengaruhi biaya THC di Pelabuhan.

“Sekarang bola soal CHC dan THC Priok sudah di Kemenhub. Kami berharap angka yang wajar supaya tidak membebani ekonomi secara nasional,” ujarnya.




Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 10 Juni 2014

Foto : http://img.bisnis.com