Investasi Priok Bisa Terdampak - 13 Jun 2014 JAKARTA – Lambatnya pemerintah memutuskan usulan penaikan biaya bongkar muat peti kemas atau container handling charge (CHC) di Pelabuhan Tanjung Priok akan menjadi sinyal negative bagi bisnis kepelabuhanan di Indonesia.
Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan saat ini pemerintah cenderung bersikap lambat dalam memutuskan usulan penaikan tarif US$10 pada tiga terminal di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kondisi ini, katanya, memunculkan sinyal tidak baik bagi bisnis kepelabuhanan Indonesia, terlebih terhadap investor asing yang selama ini melakukan kerja sama pengelolaan pelabuhan.
“[investasi di pelabuhan] menjadi tidak menarik. Dan ingat, dari tiga terminal, dua diantaranya itu bermitra dengan asing,” ujarnya, Selasa (10/6).
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 11 Juni 2013 |