Djakarta Lloyd Incar Logistik BUMN - 27 Jun 2014
JAKARTA – PT Djakarta Lloyd mengincar kontrak pengangkutan dari Badan Usaha Milik Negara untuk meningkatkan pendapatan perusahaan pelayaran pelat merah yang hampir gulung tikar tersebut.
Direktur Utama PT Djakarta Lloyd (DL) Arham S. Torik mengatakan perusahaan itu mulai beroperasi kembali setelah berhasil menegosiasikan masalah utang kepada pemerintah dan swasta senilai lebih dari Rp1,5 triliun.
Penyelesaian masalah utang itu ditandai dengan proses pengakhiran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 12 Mei 2014 sehingga telah memiliki kekuatan hukum tetap.
Sesuai PKPU, penyelesaian utang disepakati diangsur selama 18 tahun dengan masa tenggang 5 tahnun tanpa bunga. Di samping itu, perusahaan memperoleh haircut atas utang tersebut sebesar 32.5%.
Saat ini, menurutnya, perusahaan pelat merah itu kembali pulih dengan nilai modal positif setelah adanya pengalihan utang menjadi modal atau debt to equity sap.
“Djakarta Lloyd berhasil haircut sebesar 32,5% dari total Rp1,5 triliun, sisanya sekitar Rp8000 miliar dibayar 18 tahun. Ini memberi peluang untuk mengganti utang dengan saham sehingga secara otomatis ada pergantian kepemilikan, menjadi 70% oleh kreditor tanpa hak suara,” katanya, Kamis (26/6).
Dia menjelaskan pihaknya akan fokus membenahi manajemen serta pengembangan bisnis baru dengan menyasar pasar angkutan barang milik BUMN lain seperti PT Pertamina, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), PT Krakatau Steel, dan Semen Indonesia.
Sebelumnya, DL telah menggandeng PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. guna mengangkut batubara.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Jumat 27 Juni 2014
|