17 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kemenhub Didesek ambil Keputusan - 01 Jul 2014

JAKARTA – Kementerian Perhubungan diminta segera memutuskan rencana penaikan biaya bongkar muat peti kemas atau container handling charge di tiga terminal Pelabuhan Tanjung Priok untuk memberikan kepastian usaha di pelabuhan.

Ketiga terminal itu adalah PT Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, dan PT Mustika Alam Lestari (MAL).

Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro mengatakan lambatnya Kemenhub memutuskan container handling charge (CHC) tidak menguntungan pengusaha dan dalam jangka panjang akan merugikan perekonomian Indonesia.

Menurutnya, penyesuaian CHC bertujuan mendorong investasi baru, baik infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Priok sehingga layanan di pelabuhan itu bisa meningkat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional.

“Bila tarif tidak berubah, tentu akan sulit bagi pengelola terminal untuk melakukan investasi baru guna meningkatkan kualitas dan kapasitas layanannya,” katanya, Senin (30/6).

Sejauh ini, polemik penaikan CHC sangat tidak produktif dan menciptakan ketidakpastian bagi pengusaha. Padahal, seluruh asosiasi pengguna jasa di Pelabuhan Priok sudah menyetujui usulan penyesuaian tersebut.

Lambatnya menyelesaikan masalah CHC bisa menyebabkan pelabuhan tidak siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. “Padahal kita butuh pelabuhan yang kuat dan kompetitif,” tegasnya.



Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 1 Juli 2014

Foto : http://img.bisnis.com