Target Setoran Beresiko Meleset - 11 Aug 2014 Jakarta – Meski PT Freeport Indonesia kembali melakukan ekspor, penerimaan bea keluar dari mineral sepanjang 2014 diprediksi hanya Rp.1,8 triliun, atau 33% dari target bea keluar mineral dalam APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp.5,4 triliun. Direktur Penerimaan dan Peraturan Bea Cukai Ditjen Bea dan Cukai Susiwijono Moegiarso mengatakan peluang realisasi penerimaan bea keluar meleset dari target tahun ini sangat besar. Hal ini didorong rendahnya kontribusi bea keluar dari ekspor mineral. “Imbas dari pelarangan ekspor mineral mentah mulai 12 Januari kemarin, porsi penerimaan bea keluar dari mineral sepanjang semester pertama tahun ini 5% dari total. Padahal tahun lalu bisa sampai 35%. Kendati demikian, sumbangan bea keluar dari mineral ke depan akan melonjak seiring kembalinya Freeport melakukan ekspor. Berdasarkan tren tahun-tahun sebelumnya, penerimaan bea keluar semester II/2014 diperkirakan Rp.775 miliar. Susiwijono mengaku nilai tersebut berpotensi meningkat hingga Rp.1,45 triliun apabila Freeport mampu merealisasikan seluruh kuota ekspor konsentrat tembaganya sebanyak 756.300 ton atau 940.000 WMT, sesuai surat persetujuan ekspor (SPE) dari Kementerian Perdagangan. “Mudah-mudahkan ekspor mineral olahan ini berjalan lancer, sehingga bisa meningkatkan penerimaan negara dari bea keluar, sekaligus supaya bisa menolong tekanan dari defisit transaksi berjalan selama ini.
Sumber: Bisnis Indonesia |