BPS sensus 20 komoditas hortikultura - 25 Nov 2012 Badan Pusat Statistik segera melakukan sensus pada 20 komoditas pertanian hortikultura yang selama ini masih mengandalkan impor untuk memenuhi pasokan.
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), Adi Lumaksono, mengatakan dari sensus tersebut diharapkan diperoleh secara rinci jumlah produksi dalam negeri.
"Ini untuk memudahkan pemerintah memutuskan bila ingin melakukan intervensi (pengaturan) terhadap produk hortikultura impor tersebut. " ujarnya saat acara Workshop Wartawan BPS di Hotel Palace, Bogor, Minggu (25/11).
Dia menegaskan sensus ditargetkan bisa menggambarkan pola produksi, jumlah pohon, produktivitas. Sehingga bisa diambil kebijakan pengaturannya dan sekaligus akan menghitung sampai serinci kebutuhan impor.
"Adanya sensus diharapkan produk hortikultura impor akan tersedia lebih komprehensif dan rinci serta pemerintah diharapkan dapat mengambil keputusan dalam merumuskan pengaturan impor produk hortikultura," katanya.
Paling tidak, ada 7 isu pertanian yang menjadi perhatian BPS dan akan dicermati dalam sensus tersebut diantaranya ketahanan pangan, peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan, swasembada daging, peningkatan produksi budidaya perikanan, perikanan tangkap lestari dan pembangunan kehutanan lestari.
Saat ini terdapat 20 produk hortikultura yang direkomendasikan untuk diimpor berdasarkan Permendag No 38 tahun 2012 dan Permentan 03 tahun 2012.
Produk-produk tersebut meliputi kentang, bawang bombay, bawang merah, bawang putih, kubis, wortel, cabai, pisang, nanas, mangga, jeruk, anggur, melon, pepaya, apel, durian, lengkeng, anggrek, krisan dan heliconia. (merdeka.com) |