TPK Koja & CIMB Niaga kerjasama layanan e-payment - 21 Dec 2012 PT CIMB Niaga Tbk melakukan kerjasama layanan e-payment melalui sistem cargolink dengan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja. Kerja sama ini akan mempermudah pengguna TPK Koja dalam melakukan transaksi pembayaran. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja di Pelabuhan Tanjung Priok optimistis target produktivitas bongkar muat peti kemas ekspor impor selama 2012 sebanyak 805.754 twenty foot equivalent units (TEUs) bisa di capai. Humas TPK Koja Larry Mucharam mengatakan, hingga 20 Desember 2012, arus peti kemas di TPK Koja telah mencapai 796.752 TEUs, atau sudah mencapai 98% dari rencana target semula. “Mudah-mudahan bisa tercapai hingga akhir tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela kegiatan donor darah TPK Koja hari ini, Kamis (20/12/2012). Donor darah tersebut diikuti sekitar 50 karyawan TPK Koja serta tenaga kerja bongkar muat di terminal peti kemas tersebut. Data produktivitas TP Koja menyebutkan, sepanjang tahun ini komposisi arus peti kemas melalui terminal itu yakni untuk impor sebanyak 53.2% dan ekspor-nya 46,8%. Adapun arus kunjungan kapal melalui TPK Koja selama Januari-Desember 2012 sebanyak 409 unit, dengan rata-rata 36 kunjungan kapal per bulan. “Sepanjang 2012 kegiatan impor masih mendominasi,” paparnya. General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Koja Indra Hidayat Sani menargetkan untuk merangkul 75 perusahaan untuk menggunakan fasilitas CargoLink di TPK Koja. Fasilitas tersebut menggunakan transaksi perbankan melalui kerja sama dengan CIMB Niaga sehingga menghemat waktu. Pasalnya, dengan fasilitas ini, aktivitas bongkar muat di pelabuhan semakin singkat dan menghemat biaya logistik dan operasional karena proses penerimaan dan pembayaran serta administrasi termasuk pembayaran pajak bisa dilakukan secara online. "Di asosiasi ada 75 (anggota). Inginnya sih 75 itu bisa ikut dengan kita. Biasanya (proses bongkar muat) 4 hari. Dengan ini, itu semua prosesnya bisa selesai dalam sehari semalam," jelas Indra di Financial Hall CIMB Niaga, Kamis (20/12). Selain itu, sistem ini juga bisa meningkatkan kapasitas pelabuhan, dari 600.000 TEUs (twenty-feet equivalent units) saat ini, menjadi sekitar 800.000 TEUs. Indra mengatakan, perusahaan yang sudah menggunakan fasilitas ini adalah PT Toyota Motor Manufacture Indonesia yang menjadi pilot project sistem ini. Setelah Toyota, Indra mengatakan, perusahaan berikutnya yang positif bergabung dengan sistem ini adalah General Motor Indonesia. "General Motor, mereka sudah mulai bangun manufacturing juga di daerah Karawang Cikampek dan itu akan beroperasi pada Maret 2013," jelasnya. Sistem ini melibatkan CIMB Niaga untuk e-Payment. "Dengan ini mereka sudah bisa langsung bayar melalui e-Payment, kemudian izin dari bea cukai juga bisa online. CIMB Niaga ini adalah pionirnya," imbuh Indra. Indra menambahkan, transaksi di TPK Koja mencapai Rp 30 miliar per bulan. Direktur Strategy & Finance CIMB Niaga Wan Razly Abdullah menambahkan, kerjasama dengan TPK Koja berpeluang untuk menambah nasabah korporasi. "Diharapkan bisa menunjang pertumbuhan Giro kita di tahun depan. Karena akan ada semakin banyak perusahaan korporasi yang bersama kita," ungkapnya. Dari 75 anggota asosiasi perusahaan yang melakukan aktivitas bongkar muat di TPK Koja, sudah ada 43 perusahaan yang memiliki rekening di CIMB Niaga. "Nasabah korporasi," imbuhnya. (bisnis.liputan6.com/bisnis.com/merdeka.com) |