Masa registrasi pengenal impor diperpanjang hingga Maret - 26 Dec 2012 Kementerian Perdagangan memperpanjang masa registrasi angka pengenal impor bagi importir hingga akhir Maret 2013. Produksi kedelai dipastikan akan mengalami defisit 1,5 juta ton. Produksi nasional hanya mampu mencapai 783.000 ton, sisanya impor. Kementerian Pertanian (Kementan) menganggap sedikitnya produksi nasional akibat rendahnya harga jual sehingga petani enggan menanam kedelai. Menteri Pertanian Suswono berharap Kementerian Perdagangan tidak berlama-lama membahas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk komoditas kedelai. "Kedelai defisit akibat problem harga, semoga HPP bisa segera ditetapkan karena bisa menggairahkan petani," ujarnya selepas acara Refleksi Pertanian di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu(26/12). Sejauh ini, harga kedelai impor lebih murah dari harga jual. Padahal komoditas itu rentan terhadap serangan hama sehingga risiko gagal panen sangat besar.Penetapan HPP bakal meningkatkan kemungkinan perluasan lahan kedelai. Bila harga jual menarik bagi petani, mereka bakal mengubah lahan tebu menjadi kedelai. "Semoga HPP bisa mendorong (perluasan lahan), karena saat ini lahan kedelai nasional baru 978.000 hektar.". Kementan menargetkan perluasan areal tanam kedelai mencapai 1,02 juta hektar. Tahun depan, diharapkan bila HPP dan perluasan lahan berjalan mulus, produksi bisa mencapai 1,5 juta ton.Dua bulan lalu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai usulan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kedelai Rp 7.000 per kilogram, cukup adil untuk petani.Pasalnya angka tersebut cukup memberikan keuntungan pada dari kedelai impor. Kemendag sampai sekarang masih melakukan pembicaraan dengan petani soal penetapan HPP. (metrotvnews.com/merdeka.com) |