29 Mar 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kementan tak keberatan kuota impor daging ditambah - 26 Dec 2012

Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak awal bulan ini mewacanakan tambahan kuota impor daging sapi untuk tahun depan. Hal itu karena kebutuhan konsumsi industri sering berbeda dari hitungan nasional. Menteri Pertanian Suswono mengaku mempertimbangkan usulan tersebut selama ada hitungan yang pasti.

"Kita juga membutuhkan data valid untuk kebutuhan (daging) industri. Impor engga ada masalah, asal kebutuhan meningkat," ujarnya dalam acara Prospek Pertanian di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (26/12).

Meski demikian, dari data Kementan, Suswono yakin mayoritas kebutuhan tahun depan bisa dipenuhi oleh pasokan dalam negeri. Sampai akhir tahun nanti, dia mengaku masih ada 1.000 ekor sapi di sentra-sentra penggemukan sapi seluruh Indonesia.

"November sampai Desember itu bahkan surplus 1.000 ekor, kebutuhan dari impor saja masih sisa," ungkapnya.

Untuk itu, sebelum terlalu jauh membahas tambahan kuota impor, Suswono berharap jatah impor seperti disepakati kedua kementerian di rapat koordinasi Kemenko bulan lalu.

"Kuota 2013 80.000 ton kan belum terealisasi, kalaupun ada tambahan impor maksimal 10 persen lah, jangan sampai harga sapi lokal tertekan karena impor," cetusnya.

Pekan lalu Kemendag menyatakan sedang fokus menyusun sektor mana saja yang butuh impor daging tambahan. Data Kemendag menyatakan konsumsi tinggi daging sapi terbesar berada di Jawa, khususnya Jabodetabek. Terdiri dari potongan primer yang menjadi bahan baku steak dan potongan sekunder untuk bahan sop.

Selain itu permintaan relatif besar juga muncul dari daging varian seperti iga, dan terakhir daging untuk industri. Semisal bahan bakso dan sosis. (merdeka.com)