Kementan tak keberatan kuota impor daging ditambah - 26 Dec 2012 Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak awal bulan ini mewacanakan tambahan kuota impor daging sapi untuk tahun depan. Hal itu karena kebutuhan konsumsi industri sering berbeda dari hitungan nasional. Menteri Pertanian Suswono mengaku mempertimbangkan usulan tersebut selama ada hitungan yang pasti. "Kita juga membutuhkan data valid untuk kebutuhan (daging) industri. Impor engga ada masalah, asal kebutuhan meningkat," ujarnya dalam acara Prospek Pertanian di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (26/12). Meski demikian, dari data Kementan, Suswono yakin mayoritas kebutuhan tahun depan bisa dipenuhi oleh pasokan dalam negeri. Sampai akhir tahun nanti, dia mengaku masih ada 1.000 ekor sapi di sentra-sentra penggemukan sapi seluruh Indonesia. "November sampai Desember itu bahkan surplus 1.000 ekor, kebutuhan dari impor saja masih sisa," ungkapnya. Untuk itu, sebelum terlalu jauh membahas tambahan kuota impor, Suswono berharap jatah impor seperti disepakati kedua kementerian di rapat koordinasi Kemenko bulan lalu. "Kuota 2013 80.000 ton kan belum terealisasi, kalaupun ada tambahan impor maksimal 10 persen lah, jangan sampai harga sapi lokal tertekan karena impor," cetusnya. Pekan lalu Kemendag menyatakan sedang fokus menyusun sektor mana saja yang butuh impor daging tambahan. Data Kemendag menyatakan konsumsi tinggi daging sapi terbesar berada di Jawa, khususnya Jabodetabek. Terdiri dari potongan primer yang menjadi bahan baku steak dan potongan sekunder untuk bahan sop. Selain itu permintaan relatif besar juga muncul dari daging varian seperti iga, dan terakhir daging untuk industri. Semisal bahan bakso dan sosis. (merdeka.com) |