BBG terkendala impor alat - 28 Dec 2012 Pelaksanaan program konversi bahan bakar minyak ke gas disebut mengalami kendala. Wacana yang sempat tenggelam karena masyarakat banyak menunggu regulasi mobil murah ini disebut-sebut masih belum menemukan solusi terhadap pengadaan alat dan sarana. "Converter kit harus diimpor, dan teknisnya masih sulit," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik kepada sejumlah wartawan di Jakarta. Tak hanya soal konverter, masalah seputar teknis juga terkait dengan pengadaan bengkel. Kendala teknis tersebut juga mencakup dalam mempersiapkan sumber daya manusia. Kendala itu menurutnya menyebabkan program tersebut belum berhasil hingga Oktober 2012 sehingga anggaran tidak bisa dimasukkan berdasarkan multi-tahun.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan perwakilan pihak Toyota Astra Motor (TAM) di awal tahun, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sempat menyampaikan mengenai keikutsertaan TAM dalam pembuatan konverter BBG. "Mereka punya ratusan bengkel kendaraan umum, seperti mikrolet mungkin 80 persen dari Astra jadi digunakan saja bengkel Astra untuk memasang converter kit," katanya. Pihak Toyota sendiri, seperti diwakilkan Auto2000, pernah menyebut bahwa mengenai converter kit, Toyota akan mengembangkannya sendiri. "Secara teknis nanti alatnya bukan dari pemerintah. Toyota nanti mengembangkan sendiri. Pemerintah kan sudah memberikan anjuran," ungkap Gondo Handoko, Koordinator Wilayah DKI 1 Toyota Auto 2000. (merdeka.com) |