3 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Bea Masuk teh dibedakan sesuai jenis - 10 Jan 2013

Semakin meningkatnya volume impor teh yang masuk di Indonesia membuat Kementerian Perdagangan bakal merevisi bea impor teh. Jika saat ini bea masuk semua produk teh dipukul rata, kedepan bakal dibedakan berdasarkan jenisnya.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan sejak tiga tahun terakhir impor teh di Indonesia terus meningkat 15-20 persen per tahun. Itu sangat memprihatinkan, sebab Indonesia mestinya menjadi big player.

 

"Untuk melindungi teh dalam negeri, kami dari Kementerian Perdagangan bakal merevisi beberapa kebijakan, salah satunya bea masuk," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (9/1).

Bayu menjelaskan, saat ini bea masuk semua produk the sekitar lima persen. Nantinya, bea masuk akan dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu bahan baku teh, bahan baku penolong, dan produk teh jadi.

 

Bayu menyadari, untuk menutup impor teh itu sangatlah tidak mungkin. Sebab ia mengetahui untuk mendapat satu ramuan teh yang diinginkan diperlukan beberapa jenis teh, termasuk di dalamnya teh impor. Teh itu digunakan untuk membedakan rasa dan aroma.

Selain itu, untuk memperketat impor teh. Ia juga akan merevisi Standart Nasional Indonesia (SNI) teh.

 

"SNI teh memang sudah ada, namun itu sudah tak cocok lagi dengan keadaan saat ini. Misalkan saja kemasan teh. Dulu mungkin hanya teh seduh "tapi saat ini sudah ada teh celup dengan aneka kemasan," katanya

Produksi teh dalam negeri saat ini, lanjutnya, ditopang oleh perkebunan-perkebuna milik BUMN yaitu PTPN.

 

Volume produksi teh tahun lalu mencapai 120 ribu ton daun teh sedangkan volume impornya mencapai 20 ribu ton. Teh-teh itu diimpor dari Srilanka, India, Kenya, dan Vietnam.

Khusus untuk teh dari Vietnam itu, ia bakal mengawasi secara khusus. Sebab teh yang diimpor bukanlah teh premium.

 

"Kualitasnya kurang bagus, dari kasat mata bentuknya bagus tapi tidak ada rasanya," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, salah satu anak perusahaan PTPN dan RNI, Iman Bimantara mengungkapkan, mengenai teh, saat ini yang menjadi permasalahan besar bukanlah bea masuk namun non tariff barrier.

Ada 16 negara yang menetapkan non tariff barrier teh. "Untuk bisa masuk ke pasar ekspor sangat susah, tapi di Indonesia belum ada non tariff barrier teh, sehingga teh impor bisa mudah masuk," terangnya.

Iman menuturkan saat ini negara tujuan ekspor teh Indonesia di Uni Eropa dan Rusia. Jika melihat pasar, ia mengungkapkan, teh Indonesia banyak diminati.

 

"Bahkan di Pakistan, teh Indonesia menjafi quality component produk teh di sana," katanya.

 

MAHAL

Indonesia dikenal dengan negara yang mempunyai beragam jenis hasil pertanian. Tetapi tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui jika Indonesia mempunyai teh mahal asli Indonesia. Teh mahal itu adalah teh putih.

 

"Indonesia mempunyai teh mahal yaitu teh putih. Itu asli Indonesia," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat menghadiri lelang teh di Kawasan Menteng Jakarta, Rabu (9/01).

Bayu mengatakan untuk mendapatkan 1 kg teh putih, konsumen harus merogoh kocek sebesar Rp 1,5 juta lebih mahal dari harga rata-rata teh biasa.

 

Teh putih menurut Bayu salah satunya hanya dapat ditemui di Kawasan Bandung, Jawa Barat.

"Salah satu produsennya itu Walini di Bandung itu (teh putih) Ikon teh Indonesia," kata Bayu.

 

Bayu juga mengatakan tanaman teh tidak hanya menjadi tanaman yang dapat dikonsumsi tetapi tanaman teh merupakan tanaman konversi yang paling baik.

 

Salah satu efek positif dari tanaman teh adalah menjaga lingkungan dari bahaya polutan.

"Teh merupakan tanaman konversi yang paling baik. Jika kita jaga maka lingkungan kita jauh lebih baik. Bahkan kita betul-betul ingin mendorong konsumsi teh di Tanah Air," cetus Bayu.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil teh terbesar di dunia. Namun belakangan ini arus teh impor ke Indonesia semakin tinggi.

"Ada 2 fenomena yang haru kita cermati soal teh," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam acara pelelangan teh di Kawasan Menteng Jakarta, Rabu (9/01).

Bayu menuturkan, pertama impor teh ke Indonesia naik signifikan sejak 3 tahun terakhir, per tahun pertumbuhan impor teh mencapai 15-20%. Bayu menduga ada yang salah dari kondisi industri teh di dalam negeri. (jpnn.com/analisadaily.com/Antara)