25 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Petani minta keran impor dibuka - 22 Jan 2013

Asosiasi Petani Bawang Merah Indonesia (APBMI) sepakat keran impor bawang merah dibuka pada pertengahan bulan Februari hingga Maret.

Sebab, persediaan bawang merah di sejumlah sentra produksi, seperti di Brebes, Tegal, dan sekitarnya, saat ini sangat terbatas.

"Saya sepakat ada impor dengan pertimbangan stok di daerah sangat minim," kata Ketua APBMI, Juwari, pada Ahad (20 /1).

Saat ini produksi bawang merah di Kabupaten Brebes sebagai sentra bawang merah nasional anjlok akibat cuaca buruk.

Sejumlah lahan yang sedang ditanami bawang merah oleh petani tinggal 500 hektare dari total lahan bawang merah bulan Januari, yang mencapai 1.000 hektare.

"Separuh dari luasan lahan yang ada pada bulan ini terendam air, gagal panen," ujarnya.

Kondisi ini berdampak pada kenaikan harga bawang merah di Kabupaten Brebes menjadi 12 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 8.000 per kilogram sejak dua pekan terakhir.

Meski menyepakati impor, Juwari mengingatkan agar pemerintah mengawasi secara tegas karena asosiasi petani bawang merah telah memberikan batasan impor maksimal 6.000 ton dalam kurun dua bulan ke depan.

Alasan membatasi impor ini untuk mengantisipasi musim panen bagi petani bawang dalam negeri yang diperkirakan terjadi pada bulan Maret.

"Kalau melebihi kuota, petani dirugikan lagi," katanya.

Kepala Seksi Pemasaran Hasil Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Brebes, Sodikin, membenarkan keinginan petani bawang merah itu.

Menurut dia, sikap melunak petani bawang ini mengacu hasil pertemuan antara petani dan pedagang bawang merah yang difasilitasi oleh pemerintah.

"Lahan terendam menimbulkan produksi bawang benar-benar minim, bahkan banyak petani yang memanen bawang meski usia masih dini," kata Sodikin.

Menurut dia, minimnya persediaan bawang merah di Brebes ini juga mengancam petani yang mulai membutuhkan bibit bawang merah untuk penanaman bulan depan.

Hasil pantauannya dalam beberapa waktu terakhir ini, harga jual bibit bawang merah di Kabupaten Brebes mencapai Rp 17 ribu per kilogram. Harga bibit ini dipastikan bisa naik lebih tinggi bila tak diimbangi dengan impor bawang merah.

Jika merujuk pengalaman yang dialami oleh petani Brebes tahun sebelumnya, mereka terhambat oleh nilai jual bibit bawang merah yang harganya mencapai Rp 20 ribu per kilogram.

"Jadi impor ini juga untuk memenuhi kebutuhan bibit petani yang telah habis karena hasil panen sebelumnya digunakan untuk bawang konsumsi," ujar Sodikin dilansir tempo.

Sodikin mengimbau agar petani mewaspadai bencana banjir yang sering menenggelamkan lahan bawang merah di Brebes.

Dengan begitu, dinas pertanian akan menyarankan agar penanaman bawang merah tak dilakukan di daerah yang selama ini rawan tergenang.

"Jangan terjebak dengan harga tinggi bila tanaman terendam justru merugi sebelum panen," katanya. (Surabaya Post Online)