25 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

BPS Sebut Nilai Ekspor RI Turun 10,3 Persen di Bulan Februari - 20 Mar 2019

Customsjakarta.com, Jakarta - Berdasarkan data Badan Pusat ‎Statistik (BPS), nilai ekspor Februari 2019 kembali mengalami penurunan dibandingkan‎ bulan sebelumnya. Nilai ekspor Februari 2019 mencapai 12,53 miliar Dolar AS, atau turun 10,03 persen dibandingkan Januari 2019.


Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan nilai ekspor Februari itu juga dialami pada 2017 dan 2018. "Jadi sesuai polanya, nilai ekspor selalu mengalami penurunan pada Februari," ujar dia saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/9).

Nilai ekspor Februari 2019 tetap mengalami penurunan hingga -11,33 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan nilai ekspor terjadi baik di sektor migas maupun non migas.

Sementara itu, nilai impor Februari 2019  jatuh lebih dalam‎. Penurunan nilai impor terjadi di semua sektor baik konsumsi (-17,43 %) , bahan baku/penolong (-21,11%), dan barang modal (-7,09%) jika dibandingkan Januari 2019.

Dia menambahkan, Indonesia masih tercatat mengandalkan komoditas untuk menggenjot ekspor. Namun, ada beberapa komoditas yang volume ekspornya naik, namun nilainya tetap turun. Hal itu disebabkan karena harga komoditas yang sedang anjlok.

"Misalnya saja batu bara, nilai ekspornya turun padahal volumenya naik. Sementara karet, sudah harganya turun, volumenya pun ikut turun," ujarnya.