19 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kapal Besar 4000 TEUs Sandar Perdana di Pelabuhan Panjang - 28 Mar 2019

Customsjakarta.com, Lampung - PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Pelabuhan Panjang, Lampung, kedatangan kapal besar berkapasitas 4.000 TEUs (standar peti kemas 20 kaki) secara perdana pada Senin (25/3).

Pelindo II menyatakan bahwa kapal ini merupakan kapal besar yang pertama kali bersandar di Pelabuhan Panjang, Lampung. Bahkan, kapal ini merupakan kapal besar perdana yang konsisten secara mingguan melayani pelayanan logistik di Pulau Sumatera.

"Kapal ini adalah kapal terbesar yang konsisten, yang bersandar di Pulau Sumatera. Beberapa waktu lalu di Kuala Tanjung, bersandar kapal yang besarnya sama, tapi itu servicenya belum weekly," kata SVP Operation IPC, David P. Sirait di Pelabuhan Panjang, Lampung, Selasa (26/3).

Kapal raksasa milik maskapai Maersk Line ini memiliki panjang 261 meter dengan ukuran 41.602 Gross Tonnage (GT). Kapal ‘raksasa’ ini bernama Balthazar Schulte.

"Dia direct service dari Panjang ke Tanjung Priok, langsung Inter-Asia, ke China dan negara sekitar Asia," jelasnya.

Lebih dari itu, David menjelaskan, hadirnya kapal ‘raksasa’ ini, maka logistik di sektor pelayaran akan lebih efisien dari sisi waktu dan biaya. Sebab dengan kapal ini, maka logistik tak perlu lagi berhenti di Singapura. Bisa langsung ke negara tujuan.

"Jadi barang-barang ekspor yang tadinya ke Singapura dulu bisa langsung ke tujuan pembeli. Ini sesuai arahan pemerintah untuk turunkan biaya logistik. Kalau ke Singapura ada cost tambahan US$ 200-250 per kontainer. Jadi ada kapal besar tarif lebih murah, tidak mampir dulu ke Singapura, dan waktu (pengiriman) lebih pendek," tuturnya.