JICT Sudah Layani Bongkar Muat Peti Kemas 37,3 Juta TEUs Selama 20 Tahun Beroperasi - 02 Apr 2019 Customsjakarta.com, Jakarta - Selama 20 tahun beroperasi, PT Jakarta International Container Terminal (JICT) yang merupakan perusahaan patungan Pelindo II dengan Hutchison Ports itu telah melayani bongkar muat peti kemas 37,3 juta TEUs dan menjadi salah satu terminal kontainer terbaik di Asia. Direktur Utama JICT Gunta Prabawa mengatakan, sejak berkolaborasi dengan Hutchsion Ports Holding (HPH) mulai 1999, JICT telah berkembang menjadi terminal peti kemas yang didukung dengan teknologi, sumber daya manusia, dan sistem tata kelola terminal kontainer yang modern. Berbagai inisiatif dan inovasi dilakukan JICT untuk meningkatkan standard kualitas layanan dan menaikkan kapasitas bongkar muat. Misalnya pada 2000, JICT merupakan pionir penggunaan twin lift technology di Tanjung Priok. Kemudian pada 2003, JICT sudah menerapkan web online services a.l. untuk pelayanan tracking container, invoice tracking, dan vessel schedule. Sejak 2015, seluruh transaksi di terminal JICT telah menerapkan sistem cashless payment. Berkat inovasi dan investasi yang dilakukan, volume bongkar muat JICT naik dari semula 1,4 juta TEUs pada 1999 menjadi lebih dari 2,4 juta TEUs setahun. "Investasi yang dilakukan JICT fokus pada peningkatan kualitas layanan yang mendorong terciptanya bisnis proses yang efisien dan memberikan manfaat optimal bagi pelaku usaha. Sampai saat ini, JICT adalah pionir untuk digitalisasi, otomatisasi, dan pelabuhan berbasis lingkungan [go green] di Indonesia," kata Gunta dalam siaran pers, Senin (1/4). Kapal-kapal yang singgah di JICT merupakan pelaku usaha pelayaran dunia dengan rute langsung (direct call) ke negara utama, misalnya kapal MV CMA CGM Tage berkapasitas 10.000 TEUs dan berbobot 95.263 gros ton yang melayani rutin rute Tanjung Priok ke West Coast (Los Angeles dan Oakland) Amerika Serikat. |