Potensi Kargo 750.000 TEUs, Pelindo II Jajaki Pelayaran Langsung ke Pelabuhan Ning Bo - 09 Jul 2019 Customsjakarta.com, Jakarta - PT Pelindo II (Persero) atau IPC menggarap dengan potensi kargo sekitar 750.000 TEUs dengan menjajaki pembukaan layanan pelayaran langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Port of Ning Bo, Tiongkok. Rencana pembukaan direct call service ini merupakan perluasan dari kerja sama sister port antara kedua pelabuhan yang sudah dijalin sejak Mei 2017. Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan sebagian besar kargo dari Indonesia ke Ning Bo atau sebaliknya selama ini dialih muat (transshipment) di Singapura. "Direct service ini targetnya adalah menurunkan cost logistic dan meningkatkan arus perdagangan Indonesia-China secara langsung," katanya, Sabtu (27/4). Dia berharap, pembukaan rute pelayaran langsung itu tidak hanya menarik impor dari China, tetapi juga menghela ekspor dari Indonesia ke Negeri Tirai Bambu. Jika rencana ini terealisasi, maka itu akan memperkaya layanan direct call Tanjung Priok-Intra Asia. Sejauh ini, selain dengan pelabuhan di kawasan Asia, layanan direct call telah merambah benua lain, yakni Tanjung Priok-Amerika Serikat, Tanjung Priok-Eropa, dan Tanjung Priok-Australia. IPC mengklaim adanya andil direct call terhadap performa perdagangan luar negeri Indonesia. Pasalnya, direct call telah memangkas biaya jasa kepelabuhanan dan jasa tambang (freight cost) 20% atau US$300 per kontainer sehingga menekan biaya logistik. Selain itu, waktu pengiriman barang lebih efisien dari semula 31 hari menjadi 21 hari. Sebelumnya, Nota kesepahaman tentang kelanjutan kerja sama itu ditandatangani oleh IPC dan Ningbo Zhoushan Port di sela-sela pertemuan Belt and Road Initiative --dahulu bernama One Belt One Road-- di Beijing, Jumat (26/4). |