24 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Ternyata, Ini Penyebab Inefisiensi Sektor Logistik di Indonesia - 13 Sep 2019

Supply Chain Indonesia menyatakan rendahnya peran angkutan logistik melalui kereta api menjadi salah satu penyebab terjadinya inefisiensi di sektor logistik.

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, menuturkan saat ini kontribusi pengangkutan barang melalui darat mencapai 91 persen, moda laut sekitar 7,5 persen, sementara kereta api hanya 1 persen.

Dia menyatakan penggunaan moda transportasi yang tidak proporsional dalam pengangkutan barang menjadi penyebab inefisiensi sektor logistik.

"Tiga moda transportasi yang paling banyak digunakan, moda transportasi jalan atau trucking mendominasi volume pengangkutan barang sekitar 91 persen, moda transportasi laut sekitar 7,5 persen, dan moda transportasi kereta api sekitar 1 persen," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (12/9/2019).

Dia menjelaskan ketidakseimbangan peranan antarmoda juga tergambar dari kontribusi masing-masing moda terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Dari sekitar Rp666,15 triliun PDB sektor transportasi pada 2018, moda transportasi darat (jalan) berkontribusi sebesar 53,16 persen; transportasi udara sebesar 36,1 persen; transportasi laut sebesar 6,77 persen; transportasi sungai, danau, dan penyeberangan (SDP) sebesar 2,41 persen; dan transportasi rel sebesar 1,57 persen.

Sumber dan berita selengkapnya: