Kuota impor bawang putih ditambah - 09 Mar 2013 Harga komoditas bawang putih belum juga berhenti melonjak. Hari ini, harga bawang putih mendekati Rp 38.000/kg. Di Surabaya sendiri, harga bawang putih betah bertengger di angka Rp 35.200. Ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih yang mencukupi 90 persen kebutuhan nasional, membuat harga bumbu dapur satu ini sulit turun. Kementerian Perdagangan sebenarnya sudah mengambil langkah menambah kuota impor sebanyak 29.130 ton. Namun order impor itu baru dipastikan tiba di Tanah Air dua pekan lagi. Bawang putih tersebut diimpor dari China dan India. Langkah itu diharapkan bisa menurunkan harga bawang putih di pasaran. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, Sabtu (9/3), mengatakan bawang itu diimpor oleh 16 dari 114 importir terdaftar (IT) Kemendag. Sekarang baru ada 16 SPI (Surat Pemberitahuan Impor) yang sudah diteken per 7 Maret 2013. Namun segera menyusul 26 perusahaan lagi yang akan mengimpor bawang putih. “Totalnya 65.400 ton”, paparnya. Laju kenaikan harga bawang putih yang sulit di rem itu tak ayal menimbulkan keluhan. "Iya harga bawang putih terus melonjak dan sekarang sudah Rp 38.800/kg," ujar pedagang besar sayuran di Pasar Sungai Bambu Jakarta Utara Mimin, Sabtu (9/3). Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pertanian sebelumnya mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengevaluasi berapa besar kenaikan kuota impor bawang putih yang untuk Januari-Juni 2013 ditetapkan 150.000 ton. Ia bilang, produksi bawang putih lokal hanya 5%-10% dari kebutuhan. "Selebihnya impor," katanya. Menurut Rusman, produksi lokal sedikit karena bawang putih merupakan tanaman subtropis. Karena itu kebijakan ini demi kepentingan konsumen. "Perlu lebih rasional dan ditata lebih longgar perdagangannya," kata Rusman. dtc, kcm,ins Nilai Impor Bawang Putih 2012 China 410.100 ton Rp 2,27 triliun India 3.424 ton Rp 16,1 miliar Malaysia 1.124 ton Rp 10,4 miliar Pakistan 203 ton Rp 771,4 juta Thailand 58 ton Rp 351 juta
160.000 ton bawang putih impor siap masuki pasar Indonesia pada semester I/2013. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Haryono mengatakan Kementerian Pertanian telah menetapkan kuota impor berdasarkan analisis beberapa faktor di lapangan. "Produksi bukan sedang tidak bagus, tetapi kami analisis dari kebutuhan dan rata-rata kekurangan semester pertama setiap tahun," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/3/2013). Kuota impor bawang putih pada 6 bulan pertama tahun ini, lanjutnya, turun dibandingkan dengan realisasi impor bawang putih pada semester II tahun lalu sebanyak 200.000 ton. Adapun kuota impor bawang merah semester I/ 2013 mencapai 60.000 ton, susut 31,82% dibandingkan dengan realisasi pada 6 bulan terakhir 2012 sebesar 88.000 ton. Haryono menambahkan Indonesia belum bisa memproduksi bawang putih dalam jumlah besar. Di sisi lain, kebutuhan nasional masih tetap tinggi. "Kebutuhan bawang merah dan bawang putih setahun besarnya sekitar dua kali dari rekomendasi impor yang diberikan pada semeter pertama," ungkapnya. Dengan dikeluarkannya Rekomendasi Impor Produk Hortikultura untuk semester I/ 2013, harga bawang putih diharapkan segera kembali ke posisi normal. Menurutnya, harga bawang putih saat ini sudah mulai menunjukkan trend penurunan. Haryono memastikan Kementan belum berpikir untuk menambah kuota impor bawang putih dalam waktu dekat. Menurutnya, penambahan kuota harus mengikuti mekanisme yang ada serta didasarkan pada data yang akurat. Menteri Pertanian Suswono mengatakan penambahan kuota impor hanya akan dilakukan jika pasokan dalam negeri benar-benar tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional. Guna memastikan kuota impor sejalan dengan pasokan dalam negeri, lanjutnya, Kementan tengah menghitung ulang produksi hortikultura. "Data produksi dalam negeri harus akurat supaya kekurangannya saja yang ditutupi oleh impor," ujarnya. (Surabaya Post Online/Bisnis Indonesia) |