25 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Layanan Peti Kemas Impor Dominasi JICT & TPK Koja - 23 Okt 2019

Selama sembilan bulan pertama tahun ini, arus bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT) maupun di Terminal Peti Kemas Koja (TPK) masih didominasi oleh kegiatan importasi.

Berdasarkan data yang diperoleh beritakapal.com dari kedua terminal peti kemas tersibuk di pelabuhan Tanjung Priok itu menyebutkan, selama Januari-September 2019, volume arus peti kemas melalui JICT mencapai 1.540.205 twenty foot equivalent units (TEUs).

Dari jumlah kontainer yang di layani di JICT selama sembilan bulan pertama 2019 itu, impornya sebanyak 838.933 TEUs sedangkan ekspornya 701.271 TEUs.

Adapun di TPK Koja, arus peti kemas selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 662.003 TEUs dengan rincian impornya sebanyak 338.367 TEUs dan ekspornya 323.635 TEUs.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, mengakui belum bergairahnya pergerakan pengangkutan peti kemas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok selama sembilan bulan pertama tahun ini.

"Kalau yang dirasakan pengusaha angkutan memang kondisinya belum menggembirakan. Hingar bingar politik sepanjang tahun ini berimbas pada masih lesunya aktivitas perdagangan ekspor maupun impor kita. Hanya kegiatan domestik yang dirasa ada pertumbuhan, tetapi mudah-mudahan dalam dua bulan terakhir tahun ini ada pergerakan tumbuh,"ujar Gemilang.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah merilis bahwa, komoditi berupa bahan bakar mineral masih menjadi andalan ekspor Indonesia selama periode Januari-September 2019 dengan nilai mencapai US$ 16,8 miliar atau sekitar 14,6% dari total ekspor nonmigas US$ 114,8 miliar.

Adapun ekspor komoditas terbesar kedua adalah lemak dan minyak hewan dengan nilai US$ 12,4 miliar, kemudian disusul mesin/peralatan listrik dengan nilai US$ 6,28 miliar.

Sumber berita: