Kontainer bawang terancam denda Rp2,2 Juta / hari - 21 Mar 2013 Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengancam denda ratusan kontainer berisi bawang putih yang telah menerima surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB). Bahkan, pengenaan penalti tersebut diberlakukan TPS apabila tujuh hari kontainer reefer plug tidak juga mengeluarkan barang importasinya. Walikota Medan, H Rahudman Harahap memastikan harga bawang merah dan bawang putih di Kota Medan stabil dan menyentuh kisaran harga Rp15.000-Rp20.000/kg. Sebab, 500 ton bawang merah dan bawah putih asal China akan didistribusikan ke seluruh pasar di ibukota provinsi Sumatera Utara ini. Kepastian ini diperoleh setelah Walikota Medan H Rahudman Harahap didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri Lubis bersama Kapolresta Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kiswanto, Kajari Belawan Ranu Subroto SH serta sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan meninjau gudang milik PT Sumber Alam Rejeki (SAR) selaku pemasok bawang untuk kebutuhan industri di Jalan M Basyir Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Rabu (20/3). Menurutnya, kelangkaan bawang akan segera teratasi karena Asing selaku importir resmi yang diakui pemerintah telah bersedia mengisi kebutuhan masyarakat akan bawang di pasar-pasar di kota Medan. Dari diskusi singkat Walikota dengan Asing disaksikan Kapolresta Pelabuhan Belawan dan Kajari Belawan, Asing telah menjamin harga bawang di Medan akan stabil kembali. Pendistribusian bawang akan dilakukan hari itu juga sehingga dalam waktu satu sampai dua hari ini, harga bawang kembali normal di kisaran Rp15.000 -Rp20.000/kg. “Saya tadi telah berbicara dengan Asing agar semua kebutuhan bawang bagi warga Kota Medan dipenuhi. Saya minta mulai hari ini sampai besok, pendistribusian bawang harus tuntas,” kata Walikota. Menurut walikota, kelangkaan bawang di Kota Medan terjadi akibat berkurangnya impor masuk. Selama ini bawang impor yang masuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan produsen atau industri. Namun berkat kerjasama yang telah dilakukan tadi, maka Asing telah bersedia memenuhi kebutuhan bawang di Kota Medan. Setelah itu, lanjut Walikota, pihaknya akan melakukan operasi pasar untuk mengecek apakah harga bawang merah maupun bawang putih telah stabil di pasaran. “Jika dalam pengecekan yang dilakukan harga bawang tetap mahal dan memberatkan masyarakat, maka saya akan menjumpai Asing kembali,”tegasnya. Disinggung mengenai bawang sitaan 9 ton yang masih tertahan di gudang penyimpanan barang sitaan milik Bea dan Cukai Wilayah 1 Sumatera Utara di kawasan Belawan yang semula hendak dibeli dan akan didistribusikan untuk mengatasi kelangkaan bawang, Walikota membatalkannya. Sebab, kondisi bawang saat ini sudah mulai membusuk sehingga tidak layak konsumsi bagi masyarakat. Sementara itu, Asing selaku penanggung jawab PT SAR mengaku, pihaknya saat ini memiliki 25 kontainer berisi bawang putih dan bawang merah dari China. Setiap kontainer berisi 20 ton bawang sehinggal keseluruhan total bawang yang dimiliki mencapai 500 ton. Asing mengungkapkan, keseluruhan bawang itu hasil impor dari China. Sebab, ketersediaan bawang di tanah air saat ini sangat langka. Sumatera Barat yang selama ini menjadi sentra bawang putih stoknya sangat sedikit dan terbatas. Sebaliknya Brebes, Jawa tengah sebagai pemasok bawang merah di Indonesia mengalami gagal panen sehingga harganya sangat tinggi. Ditegaskan Asing, persedian bawang merah maupun bawang putih dari China tidak akan habis. Jika pemerintah mengizinkan impor bawang ditambah lagi, Asing menjamin Kota Medan tidak akan kekurangan bawang. Harganya pun tetap terjangkau yang berkisar antara Rp15.000-Rp20.000/kg. Asing menjelaskan, bawang di Indonesia sulit berkembang. Sebab, tanaman itu baru dapat hidup dengan baik jika ditamam 1.000 meter dari permukaan laut dan memiliki 4 musim. Sedangkan Indonesia hanya memiliki 2 musim, kondisi itulah yang menyebabkan tanaman bawang sulit berkembang. (surabayapost.co.id/analisadaily.com) |