4 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

AS kembali ultimatum RI di WTO - 25 Mar 2013

Amerika Serikat (AS) kembali mengancam Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika tidak mencabut kebijakan pembatasan impor hortikultura dan daging.

Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan, Amerika Serikat berencana membuat panel sengketa perdagangan di WTO dalam waktu dekat.

“Per tanggal 26 Maret ini Amerika Serikat meminta dibentuk panel di WTO, tetapi Indonesia masih punya kesempatan untuk menahan panel,” kata Iman saat melakukan jumpa pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (21/3).

Tetapi tentunya, kata Iman, pemerintah akan terus merespons tuduhan AS terhadap Indonesia. AS pernah menyatakan Indonesia telah membuat kebijakan impor yang tidak adil, karena membatasi ekspor Amerika Serikat, dan melindungi petani Indonesia.

“Tetapi tentunya Indonesia akan coba merespons sedemikian rupa, terutama kita akan mencoba sebaik-baiknya merespons tuduhan Amerika tapi tanpa mengubah kepentingan kita sendiri. Jika satu bulan setelah itu kalau mereka kemudian tidak ada perkembangan yang baik tentunya akan dibentuk panel,” katanya.

Terkait kebijakan pembatasan impor, Iman berkilah, kebijakan yang diambil murni karena ingin mengembangkan potensi domestik baik produk hortikultura maupun daging.

“Bahwa ini kan ekonomi yang sedang tumbuh kita perlu tempat untuk mengembangkan ekonomi kita yang lebih jauh lagi ini dengan komoditas baik itu hortikultura, daging dan lain-lain,” cetusnya.

Kebijakan pemerintah Indonesia menahan impor daging dan buah telah membuat petani dan peternak AS kehilangan pasar, karena selama ini Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar produk buah dan daging asal AS. (analisadaily.com)