Bisnis Trucking Masih Cerah di 2020 - 29 Nov 2019 Prospek bisnis angkutan barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan di Indonesia pada tahun depan dinilai masih menjanjikan, kendati rerata tingkat pertumbuhan ekonomi nasional saat ini dikisaran 5%. "Bisnis transportasi khususnya angkutan barang masih menarik di tahun depan, karena sejumlah fasilitas infrastruktur jalan darat di beberapa wilayah diharapkan rampung pada tahun depan," ujar Gemilang Tarigan, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia/Indonesia Trucking Association (Aptrindo). Kendati begitu, imbuhnya, tantangan bisnis sektor ini cukup banyak, antara lain berkaitan dengan meningkatnya jumlah unit armada truk trailer. Menurut Gemilang, kalau selama ini jalan raya akses distribusi barang seringkali dilanda kemacetan dan jumlah unit tersebar ditengah-tengah kemacetan itu. Namun, jika nanti infrastruktur jalan seperti akses tol Jakarta-Cikampek (Japek) sudah bisa dioperasikan secara penuh maka lalu lintas distribusi angkutan barang akan lebih lancar lantaran 70% arah distribusi barang dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok berada di timur hinterland yakni Jawa Barat dan sekitarnya. Belum lagi, kata dia, dengan telah dioperasikannya jalan tol trans Sumatera yang saat ini telah menghubungkan Bandar Lampung-Palembang. "Artinya jika tol Japek beroperasi, ada harapan speed atau kecepatan distribusi via trucking di hinterland pelabuhan Priok itu akan semakin membaik," tutur Gemilang. Dia juga mengingatkan, supaya tidak terjadi over armada trucking perlu diterapkan kebijakan batas usia pemakaian truk maksimal 20 tahun. Sehingga, imbuhnya, investasi armada truk itu kedepannya mengarah kepada peremajaan dan jangan lagi ada penambahan. "Makanya harus diberlakukan batas usia pakai truk 20 tahun, sebab truk tua diatas 20 tahun tidak laik dioperasikan ditengah-tengah infrastruktur yang sudah lebih baik sekarang ini," ucap Gemilang. Sumber berita: |