Harga komoditas pangan turun Mei - 08 Apr 2013 Bulan lalu, inflasi berada di level yang cukup tinggi yakni 0,36 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kenaikan inflasi sepanjang Maret lalu didorong sektor makanan-minuman. Terutama akibat naiknya harga bawang putih, bawang merah, dan cabe merah keriting. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meyakini situasi ini akan berubah selepas April. Sebab, beberapa daerah secara bertahap mulai memasuki musim panen produk-produk hortikultura tersebut. Selain itu, barang impor buah dan sayuran mulai berdatangan setelah keran impor dibuka. Sejalan dengan dimulainya musim panen besar, ada kemungkinan terjadi deflasi alias penurunan harga. Namun dia enggan berspekulasi berapa persen deflasi selepas panen. "Bawang merah sebentar lagi panen. Biasanya panen April. Mudah-mudahan kita bisa deflasi April karena panen," ujarnya di sela-sela Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Kuningan, Jakarta, Senin (8/4). Selain bawang, beberapa komoditas yang termasuk sembilan bahan pokok (sembako) juga memasuki masa panen. Semisal Gula. Bayu mengatakan, bulan depan bahan pemanis itu akan masuk masa giling. Beras juga bulan ini mulai panen raya. "Beras panen mulai April sampai ke pasar akhir bulan. Sementara gula masuk giling Mei," cetusnya. Hanya saja, tetap ada bahan sembako yang cukup dikhawatirkan memicu inflasi, yakni daging sapi. Bayu mengaku bakal mendorong importir untuk segera merealisasikan importasi bulan-bulan ini. Sejauh ini, kuota impor daging belum dimaksimalkan karena pengusaha menunggu momen jelang permulaan bulan puasa pada Juli mendatang. "Kita minta untuk realisasi impor daging disegerakan. Jangan ditunda-tunda lagi. Memang importir dan pedagang melihat harga menghadapi Ramadhan," ungkapnya. Dari pantauan harga terakhir pekan lalu, bawang putih kini berada di kisaran Rp 25.000 per kilo, sementara cabe merah keriting dan bawang merah masih mahal, mencapai Rp 45.000 per kilogram. Pekan lalu, Kepala BPS Suryamin menyatakan pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan pangan mendorong inflasi Maret. Andil inflasi selama Maret menurut komponennya terdiri atas inflasi umum sebesar 0,63 persen, inti 0,06 persen, harga diatur pemerintah 0,05 persen dan bergejolak 0,52 persen. "Andil inflasi menurut kelompok pengeluaran bulan Maret antara lain bahan makanan sebesar 0,63 persen, makanan jadi rokok dan tembakau 0,51 persen dan perumahan air 0,07 persen," ungkap Suryamin. ‘‘Harga bawang merah memang tidak menentu, kadang naik dan kadang turun. Dua minggu yang lalu sudah Rp 35 ribu perkilo harganya, kini (kemarin, red) harganya naik menjadi Rp 50 ribu perkilo,’‘ ujar Om Alek salah seorang pedagang di Pasar Angso Duo yang dikonfirmasi koran ini kemarin (7/4). Menurutnya, naiknya harga bawang merah dikarenakan sedikitnya stok yang masuk ke Pasar Angso Duo dan juga dikarenakan harga pasaran dari penyedia yang juga mahal. ‘‘Langkanya stok, dan mahalnya harga dari penyedia stok itu yang mungkin menyebabkan naiknya harga bawang merah ini,’‘ ungkapnya. Stok yang masuk dari mana? Sebut Alek, stok bawang merah ada yang dari Padang dan juga ada yang impor dari luar. Sedangkan dari sentra (pusat, red) belum masuk ke Pasar Angso Duo. ‘‘Stok kita dari Padang dan impor dari Thailand, sedangkan dari Jawa memang tidak ada lagi yang masuk hingga saat ini (Kemarin, red),’‘ jelasnya. Terpisah, Andi salah seoarang pedagang di Pasar Angso Duo juga mengatakan hal yang sama. Kenaikan harga bawang disebabkan minimnya stok yang masuk dan juga harga pasaran yang memang sudah terbilang mahal. ‘‘Bawang merah naik mas, dua minggu lalu sempat turun, kini naik lagi dari Rp 35 ribu menjadi Rp 50 ribu perkilonya,’‘ ujar Andi. Bawang putih sendiri sekarang (kemarin, red) berapa perkilonya? Kata Andi, harga bawang putih malah turun yakni dari harga di atas Rp 30 ribu pada minggu lalu, kini turun hingga Rp 24 ribu perkilonya. ‘‘Diatas Rp 30 ribu kemarin harganya, bahkan ada yang Rp 34 ribu perkilonya. Sekarang sudah turun menjadi Rp 24 ribu perkilonya,’‘ tambahnya lagi. Lalu bagaimana stok yang masuk? Dikatakan Andi, stok bawang putih yang masuk sudah normal kembali pasokannya. ‘‘Sudah normal, stok bawang putih kini sudah banyak yang masuk,’‘ tandasnya. Sumber: merdeka.com/jambiekspres.co.id/metrotvnews.com |